Tim Psikososial Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dan Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) mendata sebanyak 241 fasilitas umum rusak terdampak gempa Bawean. Meliputi, masjid, musala, sekolah, kantor, rumah dinas, pondok pesantren, puskesmas, pasar dan tempat pemandian umum.
Wahyu Trisnadi Koordinator Tim RR Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Jatim mengatakan jumlah itu tersebar di Kecamatan Sangkapura sebanyak 147 unit dan di Kecamatan Tambak sebanyak 94 unit.
“Tim berasal dari gabungan Tim BPBD, relawan FPRB Jatim dan relawan SRPB Jatim ini melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing,” kata Wahyu dilansir Antara pada Selasa (2/4/2024).
Ia mengatakan, pihaknya melakukan assessment terhadap bangunan fasilitas umum yang rusak akibat terdampak gempa, baik di Kecamatan Sangkapura maupun di Kecamatan Tambak.
“Akibat kerusakan ini kegiatan belajar mengajar terganggu, kegiatan ibadah pun dilaksanakan di tempat terbuka,” katanya.
Sementara, untuk merespons temuan ini, Gatot Soebroto Kalaksa BPBD Jatim memastikan segera melakukan koordinasi dan sinkronisasi terkait data kerusakan fasum ini dengan Tim Kabupaten Gresik, agar tidak ada duplikasi data kerusakan saat proses pemulihan nanti.
“Tetapi kita akan melakukan penghitungan kebutuhan dan menentukan prioritas penanganan terlebih dahulu, utamanya yang menggunakan anggaran APBD provinsi,” ucap Gatot.
Kemudian khusus terkait kegiatan psikososial, Kalaksa BPBD Jatim menyampaikan terimakasih atas upaya para relawan menghibur dan mengurangi trauma anak-anak maupun orang tua akibat bencana.
“Hingga kini, masih banyak warga yang memilih tidur di luar rumah, akibat trauma dengan gempa yang masih terus terjadi,” ucapnya. (ant/sya/saf/ham)