Jumat, 22 November 2024

Bocah Bonceng 3 Tanpa Helm Terjaring Razia di Ahmad Yani, Polisi Ingatkan Orang Tua Lebih Perhatikan Anak

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tiga bocah yang terjaring razia di Frontage Ahmad Yani karena kedapatan tidak memakai helm, Kamis (18/7/2024). Foto: Lantas Polrestabes Surabaya

Tiga bocah di bawah umur dihentikan Unit Laka Polrestabes Surabaya karena kedapatan melintas di Frontage Jalan Ahmad Yani arah Sidoarjo, dengan kondisi bonceng tiga tanpa menggunakan helm, Kamis (19/7/2024) sore kemarin.

Ipda Candra anggota Unit Laka Polrestabes Surabaya menjelaskan, ketiga bocah itu terjaring dalam Hunting Keliling yang dilakukan unit laka lantas.

“Nah kami melihat ada anak-anak kecil loh, kok naik motor boceng tiga gak pakai helm. Kemudian kami hentikan, kami tanya-tanya. Mereka sempat ketakutan pas dan langsung mau putar balik. Tapi kita rayu, akhirnya mau,” ujar Chandra kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (19/7/2024).

Saat ditanyai petugas, ketiganya yang ditaksir duduk di sekolah dasar itu sempat menjawab dari rumah dan hanya jalan-jalan saja. Namun, ada seorang anak yang beralasan beda, menyebut salah satunya disuruh orang tuanya membeli obat di apotek.

“Nah, salah satu adik yang paling kecil itu ada nyeletuk (keceplosan bicara), ‘pak ini tadi disuruh mamanya mau beli obat’ terus kami tanya oh ibunya sakit iya sakit apa? (dijawab) sakit panas,” kata Chandra.

Tapi, saat ditanyai akan membeli obat apa dan sudah membawa uang atau belum, ketiga anak itu justru makin kebingungan sembari melihat satu sama lain.

“Dikasih lah, dikeluarkan uangnya Rp2.000 sama Rp1.000. Lah itu mau beli obat apa segitu, kami (petugas) tertawa, namanya juga anak kecil ya,” ucapnya.

Bahkan, lanjut Chandra, ada salah satu anak yang mencoba berdiri menjauhi petugas sambil menutupi wajahnya dengan bagian kaos bawahnya nya.

Setelah beberapa lama, petugas yang berhasil mengetahui kalau rumah ketiga anak tersebut ada di Siwalan Kerto yang dekat dengan lokasi, mereka pun menawarkan mengantar anak-anak itu pulang. Namun, mereka menolak karena takut dimarahi.

“Jangan pak,saya takut nanti dimarahi, nanti jadi omongan gosip pak, di kampung pak, di RT pak,” ucap Chandra menirukan ketiga bocah tersebut sembari tertawa.

Tak lama kemudian, lanjutnya, lewat seorang pengendara motor yang tiba-tiba menghampiri petugas bersama ketiga anak kecil tersebut, yang ternyata merupakan tetangganya.

Akhirnya, pemotor tersebut menyampaikan kepada orang tua salah satu anak untuk selanjutnya menjemput di lokasi. Begitu tiba di lokasi, ayah salah satu anak itu pun sempat meminta maaf kepada petugas dan menasihati anak-anak tersebut.

Petugas kemudian mengedukasi baik kepada orang tua maupun ketiga anak tersebut tentnag bagaimana bahaya mengemudi di bawah umur.

“Dan akhirnya pulangnya mereka dihukum sama orang tuanya, orang tuanya naik motor, anaknya suruh jalan kaki pulang ke rumah. (Jaraknya) lumayan sih, katanya itu bentuk punishment (hukuman) dari orang tua,” bebernya.

Pada kesempatan itu, Ipda Chandra juga berpesan kepada orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama yang berkendara di bawah umur. Terlebih, kejadian bonceng tiga tanpa helm sebenarnya sudah sangat banyak terjadi.

“Jadi kalau edukasi kami kepada seluruh orang tua mungkin lebih hati-hati mungkin untuk penyimpanan kontak kunci ya. Harus di tempat tersembunyi, dan kalau anak mau pakai harus izin orang tua.  yang sembunyi, yang di jarak jangka anak-anak. Pesan saya kepada orang tua, kalau emang anak-anak mereka mau keluar memang perlu lebih baik diantar aja,” pesan Ipda Chandra. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs