Selasa, 15 Oktober 2024

BNPB: 99 Persen Bencana di Indonesia Dipicu Iklim dan Cuaca

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Bencana banjir di Sumbar pada Sabtu (11/5/2024) malam menelan banyak korban jiwa dan mengakibatkan fasilitas umum seperti jalan rusak parah. Foto: Biro Adpim Sumbar Ilustrasi - Bencana banjir di Sumbar pada Sabtu (11/5/2024) malam menelan banyak korban jiwa dan mengakibatkan fasilitas umum seperti jalan rusak parah. Foto: Biro Adpim Sumbar

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, 99 persen bencana yang terjadi di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologis, yang terkait erat dengan iklim dan cuaca.

Agus Wibowo Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB menyatakan bahwa jenis bencana ini meliputi banjir, abrasi pantai, dan kekeringan.

Dilansir dari Antara, Agus menyatakan bahwa dampak dari bencana hidrometeorologis dapat menjadi semakin parah jika tidak ditangani dengan baik.

“Masyarakat perlu berperan aktif dalam pencegahan bencana alam,” ungkapnya pada Senin (14/10/2024) malam.

Ia juga menyoroti masalah abrasi pantai, yang menyebabkan hilangnya pulau-pulau kecil di Indonesia.

Agus menjelaskan, perubahan iklim berkontribusi terhadap berbagai masalah, termasuk mencairnya es di Puncak Jaya dan kerugian besar di sektor pertanian. Di Papua Tengah, misalnya, suhu yang terlalu dingin menyebabkan gagal panen karena produk pertanian membeku.

Untuk mengatasi isu ini, BNPB berkolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam membangun gudang logistik di wilayah tersebut, sehingga dapat memberikan respon cepat jika terjadi bencana.

“BNPB kini juga menangani berbagai jenis bencana, termasuk kelaparan dan wabah penyakit,” tambah Agus.

Sementara itu, bencana geologi, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi, menyumbang hanya satu persen dari total bencana, tetapi dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Agus mencontohkan gempa di Cianjur yang mengakibatkan 600 korban jiwa dan 60.000 rumah hancur.

“Bencana ini membutuhkan waktu dan anggaran yang besar untuk pemulihan,” tegasnya.

Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan bersiap dalam menghadapi potensi bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim. (ant/saf/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Selasa, 15 Oktober 2024
33o
Kurs