Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak mengeluarkan peringatan potensi banjir rob yang bisa melanda wilayah pesisir Jawa Timur (Jatim), khususnya Surabaya dan wilayah Pantura, pada 1-7 November mendatang.
Daryatno Kepala BMKG Maritim Tanjung Perak dalam keterangannya yang diterima suarasurabaya.net, menyebut banjir rob ini terjadi akibat naiknya muka air laut pada saat fase bulan baru pada periode tersebut.
Menurutnya, fase bulan baru di bulan November ini berpotensi menyebabkan kondisi pasang maksimum hingga mencapai ketinggian antara 130 hingga 140 cm di atas rata-rata muka air laut.
“Ketinggian air tersebut dapat mengakibatkan genangan di beberapa area pesisir, yang berpotensi mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan, aktivitas petani garam, perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” kata Daryatno, Kamis (31/10/2024).
Adapun wilayah yang berpotensi terdampak, yakni:
- Surabaya Pelabuhan (termasuk Surabaya Utara, Benowo): Pasang maksimum diprediksi mencapai 130–140 cm pada pukul 22.00–01.00 WIB.
- Pesisir Barat Surabaya (termasuk Gresik, Lamongan, hingga Tuban): Pasang maksimum diprediksi mencapai 130 cm pada pukul 22.00–23.00 WIB.
Karenanya, BMKG Maritim mengimbau masyarakat yang berada di wilayah pesisir untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob. Bagi masyarakat yang terdampak, BMKG juga menyediakan layanan pelaporan dampak banjir rob melalui nomor telepon yang dapat dihubungi di +62 8113398594.
“Masyarakat dihimbau agar terus memantau perkembangan cuaca melalui akun resmi BMKG di media sosial atau menghubungi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak untuk informasi lebih lanjut,” tutup Daryatno. (bil/ham)