Jumat, 22 November 2024

BMKG Prakirakan Awal Musim Hujan di Jawa Timur Terjadi Mulai Oktober 2024

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Hujan diprakirakan membasahi sejumlah kota. Siapkan payung dan jas hujan Anda! Foto: Getty Images

Berdasar data yang dipaparkan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awal musim hujan di wilayah Jawa Timur (Jatim) akan dimulai Oktober 2024.

Anung Suprayitno Kepala Stasiun Klimatologi Jatim menerangkan dalam online meeting yang digelar Senin (30/9/2024), bahwa wilayah di Jatim akan mengalami awal musim hujan yang berbeda.

“Ada yang dimulai di penghujung tahun 2024, ada pula yang dimulai pada awal tahun 2025,” terangnya.

Menurut Anung, akan ada 23 zona musim (ZOM) atau sekitar 31,0 persen wilayah di Jatim mengalami awal musim hujan pada Oktober 2024.

Wilayah itu di antaranya, Kabupaten dan Kota Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Jombang, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Madiun, Lamongan, Lumajang, Magetan, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

Sementara itu, 49 ZOM atau 66,2 persen wilayah di Jatim, akan mengalami awal musim hujan pada November 2024. Di antaranya, Bangkalan, Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten Kediri, Batu, Kabupatan dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Tuban, dan Tulungagung.

“Ada dua wilayah yang mengalami awal hujan bulan September 2024 yakni, Lumajang dan Kabupaten Malang. Sementara Situbondo akan mengalami awal musim hujan lebih lambat yakni pada Desember 2024,” jelas Anung.

Tangkap layar Anung Suprayitno Kepala Stasiun Klimatologi Jatim saat menerangkan mengeni prakiraan awal musim hujan, melalui online meeting pada Senin (30/9/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

Anung mengatakan, sekitar 46 ZOM di Jatim, mengalami musim hujan lebih awal jika dibandingkan dengan data 30 tahunan.

Adapun sifat hujan tahun 2024, lanjut Anung, dinilai normal di 51 ZOM Jatim, dengan curah hujan berkisar antara 1.000 hingga 2.500 mm.

Anung berharap, lewat data-data yang telah dirilis oleh BMKG Jatim bisa menjadi acuan Pemerintah Daerah atau Kota dan beberapa stakeholder terkait, bisa menyiapkan antisipasi bencana hidrometerologis saat musim hujan datang.

“Kami mengimbau agar seluruh pihak bisa lebih siap dan melakukan beberapa antisipasi terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem pada masa peralihan atau pancaroba, yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometerologis seperti, banjir, banjir bandang, sedimentasi waduk, serta perlunya kesiapan inspeksi struktur bangunan dan jaringan,” ungkap Anung.

Selain itu, Anung juga meminta agar pemda atau pemkot setempat bisa lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama periode musim hujan.

“Tidak kalah penting adalah menyusun rencana early action untuk menekan kerugian yang timbul akibat bencana,” tandasnya. (kir/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs