Ketidakstabilan di atmosfer wilayah Jawa Timur (Jatim) disebut menjadi alasan hujan terus mengguyur Kota Surabaya dan sejumlah kota di sisi utara Jatim pada Kamis (25/4/2024) hari ini.
“Kami amati pada pagi ini ada ketidakstabilan di atmosfer wilayah Jawa Timur,” kata Taufiq Hermawan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Kami siang.
“Hal ini mengakibatkan kondisi cuaca yang kurang kondusif untuk wilayah Surabaya, khususnya serta di wilayah Jatim bagian utara. Seperti di Tuban, Bojonegoro, Gresik, Lamongan dan sisi utara Pulau Madura untuk pagi hingga siang hari ini,” imbuh Taufiq.
Berdasarkan pengamatan BMKG Juanda, awan-awan konvektif yang mengandung banyak tetesan air yang sangat kecil, tumbuh di sisi utara Jatim.
“Sehingga mengalami kondisi cuaca yang kurang bersahabat mulai pagi hingga sore,” jelas Taufiq.
Selain itu, hujan juga terpantau terjadi di wilayah Malang, Batu, Situbondo, dan Banyuwangi. Hujan lebat juga berpotensi terjadi di wilayah Selat Madura dan perairan Bawean.
“Kami mengimbau, khususnya nelayan-nelayan tradisional untuk tetap waspada,” ujarnya.
Taufiq menjelaskan bahwa ketidakstabilan atmosfer akan terjadi pada dua hingga lima hari ke depan. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat waspada akan potensi hujan dalam kurun waktu tersebut. (sya/saf/iss)