Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) pada, Jumat (17/5/2024), mengumumkan keberhasilan pengiriman bantuan pertama ke Jalur Gaza melalui dermaga kemanusiaan multinasional.
“Sebelumnya hari ini, pengiriman bantuan kemanusiaan pertama tiba di pantai Gaza melalui dermaga kemanusiaan multinasional berkat kerja tak kenal lelah dari CENTCOM dan tim kami di USAID dan Departemen Luar Negeri,” tulis Biden di akun X miliknya.
Dilansir Antara dari kantor berita Anadolu, Sabtu (18/5/2024), bantuan yang difasilitasi oleh USAID itu terdiri dari “170 metrik ton makanan kaya nutrisi” yang dirancang untuk “membantu 11.000 anak-anak dan orang dewasa yang rentan.”
Selain itu, kata Biden, pengiriman tersebut juga mencakup makanan terapeutik siap pakai dan persediaan penting yang bertujuan untuk menyediakan dukungan tempat berlindung, air bersih dan kebersihan bagi lebih dari 33 ribu orang di Gaza.
“Lebih banyak bantuan dari AS dan negara-negara lain terus berdatangan di Siprus, di mana bantuan tersebut akan dimuat ke kapal untuk dikirim melalui dermaga,” ujarnya.
Biden menekankan pentingnya mengatasi situasi mengerikan yang dihadapi oleh penduduk Palestina. Presiden AS itu juga menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mempercepat pengiriman bantuan kepada mereka yang paling membutuhkan.
“Biar saya perjelas: Rakyat Palestina sedang menderita. Kebutuhan untuk meningkatkan bantuan kepada kelompok paling rentan sangatlah mendesak,” kata Biden.
Dia menegaskan kembali kolaborasi dengan Israel untuk meningkatkan aliran bantuan ke Gaza melalui jalur darat, menyoroti komitmen untuk meningkatkan upaya kemanusiaan di wilayah tersebut.
Israel terus melancarkan serangan mematikan di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan kurang dari 1.200 warga Israel.
Sejauh ini, Israel telah membunuh sedikitnya 35.300 warga Palestina di Gaza, yang sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 79.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Setelah lebih dari tujuh bulan pembantaian berlangsung, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel sendiri di Mahkamah Internasional (ICJ) dituduh melakukan “genosida”. Mahkamah itu telah memerintahkan Isrel untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan agar mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza. (ant/bil/faz)