Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) berharap Iran tidak membalas pembunuhan Ismail Haniyeh pemimpin Hamas di Teheran.
Dilansir dari Reuters pada Minggu (4/8/2024), Biden khawatir perang Israel melawan Hamas di Gaza meningkat menjadi konflik Timur Tengah yang lebih luas.
Ketegangan meningkat menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7/2024). Itu sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan Fuad Shukr komandan militer senior dari kelompok Hizbullah.
Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh. Mereka, bersama dengan Hizbullah, telah bersumpah untuk membalas dendam. Israel tidak mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab.
Ketika ditanya wartawan apakah Iran akan mundur atau tidak merespons rencana AS yang mengirim tambahan kekuatan militer untuk melindungi Israel, Biden menjawab, “Saya harap begitu. Saya tidak tahu.”
Dalam upaya meningkatkan pertahanan di Timur Tengah dalam menanggapi ancaman dari musuh-musuh Israel, Pentagon mengatakan pada Jumat (2/8/2024) bahwa pihaknya akan mengerahkan jet tempur tambahan dan kapal perang Angkatan Laut ke wilayah tersebut.
Kematian Haniyeh merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang Gaza memasuki bulan kesebelas. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.
AS dan mitra internasionalnya termasuk Prancis, Inggris, Italia, dan Mesir melanjutkan kontak diplomatik pada Sabtu (3/8/2024) dengan tujuan mencegah eskalasi regional lebih lanjut. (saf/iss)