Jumat, 22 November 2024

Berjam-jam Ditahan Pasukan Israel, Staf PBB di Gaza Dibebaskan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, memberikan penjelasan singkat pada pertemuan informal Majelis Umum mengenai UNRWA di markas besar PBB di New York, pada 4 Maret 2024. Foto: PBB

Sebuah konvoi yang membawa kendaraan dan staf PBB yang ditahan oleh pasukan Israel di Gaza utara pada Senin (9/9/2024) akhirnya dibebaskan setelah ditahan selama beberapa jam, kata Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

“Konvoi tersebut dihentikan dengan todongan senjata tak lama setelah memasuki pos pemeriksaan Wadi Gaza dengan ancaman untuk menahan staf PBB. Kerusakan parah terjadi pada kendaraan lapis baja PBB akibat terkena buldoser,” ungkap Philippe Lazzarini Komisioner Jenderal UNRWA di platform X, yang dikutip Anadolu dan Antara.

Lazzarini mengatakan bahwa pasukan Israel menahan konvoi PBB tersebut selama lebih dari delapan jam meskipun sebelumnya telah dilakukan koordinasi secara terperinci.

Konvoi tersebut membawa staf nasional dan internasional yang sedang dalam perjalanan untuk melaksanakan kampanye vaksinasi polio bagi anak-anak di Kota Gaza dan Gaza utara, tambahnya.

“Kami belum dapat memastikan apakah kampanye polio akan berlangsung besok (Selasa) di Gaza utara,” lanjutnya.

Insiden signifikan ini, lanjut Lazzarini, adalah pelanggaran terbaru dalam serangkaian pelanggaran terhadap staf PBB, termasuk penembakan terhadap konvoi dan penangkapan oleh pasukan Zionis Israel (IDF) di pos pemeriksaan meskipun telah ada pemberitahuan sebelumnya.

Lazzarini menekankan bahwa staf PBB harus diizinkan menjalankan tugas mereka dengan aman dan dilindungi setiap saat sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.

Ia menambahkan, “Gaza tidak boleh dikecualikan.”

Perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza – dan hampir memasuki waktu satu tahun – telah menewaskan sekitar 41.100 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai hampir 94.800 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlanjut di wilayah tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayahnya hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional terkait tindakannya di Gaza.(ant/iss/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs