Senin, 28 Oktober 2024

BEM FISIP Unair Mengaku Dapat Intimidasi Setelah Kritik Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga Satire

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Tuffahati Ullayyah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) saat berada di halaman FISIP Unair B, Surabaya, Senin (28/10/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) mengaku mendapat intimidasi setelah mengkritik Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Presiden dan Wakil Presiden.

Tuffahati Ullayyah Ketua BEM FISIP Unair mengatakan, intimidasi yang didapat bermacam-macam, seperti dapat serangan di nomor handphone pribadi hingga di media sosial.

“Kalau saya melalui telepon, video call, spam chat, Direct Message (DM) dan lain-lain,” katanya kepada awak media di halaman FISIP Unair, Surabaya pada Senin (28/10/2024).

Pesan kalimat yang dikirim ke dirinya dan beberapa rekannya di BEM FISIP Unair, kurang lebih sama. Yakni, mulai mengglorifikasi program Jokowi hingga dari ancaman dan doa buruk.

“Belum bisa memetakan secara pasti (jumlah yang mendapat intimidasi), tapi yang sudah lapor empat sampai lima orang,” aku Tuffahati Ullayyah.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) saat menunjukkan pesan intimidasi di halaman FISIP Unair Kampus B, Surabaya, Senin (28/10/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Atas kejadian tersebut, pihaknya akan berkonsultasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk kelanjutannya. “Minta konsultasi, apa tindakan yang akan saya lakukan selanjutnya,” katanya.

“Banyak sekali yang menyerang secara personal, tapi itu sifatnya secara umum seperti di Instagram, kalau menyerang keluarga, tidak,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan mahasiswa lainnya, untuk memastikan kondisi rekan-rekannya dalam keadaan baik.

Jika ke depan serangan atau gangguan dari orang yang tidak dikenal lebih parah, seperti mengarah ke pelecehan verbal. Pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk melaporkan ke Unair Help Centre hingga Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS).

“Tentu tidak takut, tidak berpengaruh pada saya dan teman-teman BEM FISIP lainnya,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 28 Oktober 2024
32o
Kurs