Belum Ada Penunjukkan Plt Bupati Sidoarjo Meski Gus Muhdlor Sudah Jadi Tersangka

Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo tengah menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus pemotongan dana insentif pegawai Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

Meski sudah berstatus tersangka, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut belum ada penunjukkan pelaksana tugas (Plt) bupati Sidoarjo untuk menggantikan posisi Gus Muhdlor, sapaan akrab Ahmad Muhdlor Ali.

“Belum, belum ada,” kata Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim waktu ditemui di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/5/2024).

Pj Gubernur Jatim itu mengaku dirinya sudah mengetahui bahwa Gus Muhdlor hari ini sudah memenuhi panggilan KPK di Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa.

“Katanya sudah datang kan,” kata Adhy ditemui di Gedung Negara Grahadi.

Sementara itu, mengenai penonaktifan status Gus Muhdlor sebagai bupati, Adhy menyebut bahwa sempat ada pihak yang meminta agar ditunda.

“Iya kemarin ada permintaan ada ditunda, tetapi kita pelajari kembali ya kalau memang sudah jadi tersangka,” terangnya.

Mantan Sekdaprov Jatim itu menegaskan bahwa rekomendasi status penonaktifan Gus Muhdlor akan dipelajari lebih lanjut sembari menunggu proses hukum di KPK.

“Secepatnya ya (rekomendasi penonaktifan),” tuturnya.

Sebagai informasi, Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo untuk kali perdana memenuhi panggilan pemeriksaan KPK sebagai tersangka kasus pemotongan insentif pegawai Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

Dalam kasus ini, KPK menemukan bukti Gus Muhdlor memotong dan menerima uang yang tidak semestinya dari lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.

Sebelumnya, lembaga antirasuah ini lebih dulu menetapkan dua orang tersangka, masing-masing atas nama Siska Wati Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo, serta Ari Suryono Kepala BPPD Sidoarjo.(wld/iss/ipg)