Senin, 25 November 2024

Belanda Minta Israel Patuhi ICJ dan Hentikan Serangan di Rafah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sedikitnya 30 warga Palestina, termasuk anak-anak, meninggal dunia akibat serangan tentara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi yang tinggal di dekat gudang UNRWA di Rafah, Gaza pada 27 Mei 2024. Foto: Anadolu

Mark Rutte Perdana Menteri Belanda pada, Senin (27/5/2024), meminta Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) dan menghentikan operasi militernya di kota Rafah, Palestina.

Sebelumnya pada Jumat (24/5/2024), ICJ memerintahkan Israel menghentikan operasi militernya di Rafah.

“Belanda mendesak Israel segera mematuhi Perintah Mahkamah Internasional,” tulis perdana menteri Belanda itu di X seperti dilansir Antara, Selasa (28/5/2024).

Nawaf Salam Presiden ICJ mengatakan bahwa Israel harus memastikan akses tanpa hambatan ke wilayah tersebut untuk misi yang menyelidiki tuduhan genosida, serta untuk bantuan kemanusiaan.

“’Gambaran mengerikan’ serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah ‘menyoroti sekali lagi’ perlunya gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan pembebasan semua sandera yang disandera oleh gerakan Palestina Hamas,” tambah Rutte.

Untuk diketahui, Israel menyerang kamp di timur laut Rafah pada Minggu (26/5/2024). Dinas pertahanan sipil Palestina mengatakan sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Kemudian pada Senin (28/5/2024), Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel menyebut serangan udara di kamp pengungsi sebagai “insiden tragis,” dan mengklaim bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

Angkatan bersenjata Israel (IDF) berdalih bahwa kompleks militer Hamas terkena serangan itu dan kepala markasnya telah dieliminasi.

“Serangan itu dilakukan terhadap sasaran yang sah dan sesuai dengan hukum internasional mengenai penggunaan amunisi dan berdasarkan data pengintaian yang tepat,” klaim IDF. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs