Banjir di kawasan Bringin Kulon, Kecamatan Taman, Sidoarjo menggenang selama sekitar dua pekan akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut.
Pantauan suarasurabaya.net pada Senin (2/12/2024) siang, tinggi genangan mencapai sekitar 15 centimeter. Genangan air memang tidak masuk ke dalam rumah warga, namun menganggu mobilitas saat berkendara.
Anas warga RT 01 RW 03 Kelurahan Bringin Bendo, Taman, menyebut genangan air itu meluas hingga ke tiga RT di wilayahnya sejak Sabtu (23/11/2024).
“Kurang lebih dua minggu ini (sudah banjir). Tetangga sebelah rumah saya itu bahkan sampai masuk airnya dari depan sampai pawon (dapur),” kata Anas kepada suarasurabaya.net.
Selama hampir dua minggu berjalan ini, Anas menyebut genangan air mulai sedikit surut, namun ketinggian air masih di atas mata kaki. Kondisi itu berbeda di wilayah Bringin Kulon sisi Barat.
“Kalau ke arah barat itu bisa hampir selutut tinggi airnya. Di Bringin Kulon ini dampak banjirnya meluas sampai ke tiga RT. Sangat menganggu aktivitas warga,” ujarnya.
Pekan kemarin, kata Anas, pihak Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah meninjau lokasi banjir di wilayah tersebut.
“Semoga segera lekas surut dan ada tindakan dari pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu Mustain Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo menjelaskan ada tiga faktor yang membuat banjir di wilayah Bringin Kulon belum surut hingga hari ini.
“Banjirnya bukan dua minggu tapi sembilan hari ini,” katanya.
Faktor pertama yang membuat genangan banjir di kawasan tersebut pertama karena saluran di wilayah itu tersumbat dan datarannya relatif rendah.
Kedua disebabkan Sungai Buntung yang menjadi hilir saluran Bringin Kulon dipenuhi eceng gondok sehingga menghambat aliran air. Ketiga karena pengaruh pasang air laut sehingga menambah volume air sungai.
“1 kilometer dari situ Sungai Buntung eceng gondoknya banyak jadi sejak Jumat kemarin sudah diangkat. Apalagi ada faktor pasang air laut, jadi genangan air itu seperti terjebak di wilayah Bringin Kulon karena wilayahnya rendah,” jelasnya.
Pihak BPBD Sidoarjo bersama Dinas PUBM SDA Sidoarjo hingga saat ini terus melakukan penyedotan air untuk mengurangi volume genangan.
“Di sisi Timur terus dilakukan penyedotan tiap hari, yang dekat dengan sungai agar gampang membuang airnya. Upaya-upaya terus kita lakukan sampai hari ini,” tutur Mustain. (wld/kir/ham)