Sukatno seorang kakek berusia 72 tahun yang ditemukan petugas patrol berjalan seorang diri di Tol Surabaya-Gresik KM 1.200 A, Senin (26/2/2024) pagi, berhasil bertemu dengan Aipda Heru Maulana, putranya yang juga anggota kepolisian.
Sebelumnya, Jupri Mulyani petugas patroli tol Margabumi melaporkan menemukan Sukatno sekitar pukul 07.09 WIB. Sukatno tidak membawa identitas, hanya surat pembayaran pajak atas namanya sendiri dengan alamat tertera di Tembok Duku, Kecamatan Bubutan Surabaya. Selain itu, Sukatno kondisinya sedikit pikun.
“Saya tanya-tanya katanya mau ke Ponorogo, sudah tiga hari ini jalan kaki untuk cari rumah anak. Dia ngakunya cari rumah anak yang Polisi di Surabaya, namanya Heru Maulana,” ucap Jupri Mulyani kepada Radio Suara Surabaya.
Usai menerima laporan, Suara Surabaya kemudian menyiarkan informasi penemuan Sukatno tersebut, baik di udara maupun di laman Facebook e100.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 10.11 WIB, Aipda Heru Maulana anak dari Sukatno mengabarkan telah bertemu dengan sang ayah. Dia mengatakan bisa bertemu dengan Ayahnya, setelah salah satu rekannya melihat postingan Facebook e100 tentang keberadaan Sukatno.
“Saya setelah sampai kantor jam 08.30 ada telepon dari teman saya di KP3 (Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya), ada info nyebut jenengmu bro (menyebut nama kamu), dan nyuruh saya ke Suara Surabaya, tak lama kemudian saya lihat HP, banyak tetangga saya yang WA kalau bapak saya posisinya sudah diamankan di Kantor Kecamatan Tandes,” kata Heru.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Heru kemudian meluncur untuk menjemput ayahnya itu untuk selanjutnya dibawa pulang kerumah.
Dia juga mengakui, ayahnya memang dalam kondisi pikun dan diduga baru meninggalkan rumah pada, Minggu (25/2/2024) malam. Sukanto diketahui hilang setelah makanan dan uang yang ditinggalkan Heru untuk ayahnya itu di rumah, tak disentuh sama sekali.
“Tadi malam itu saya sehabis pulang kerja biasanya rutin ngasih bapak makan sama sedikit uang buat pagi kalau mau beli makan sebelum saya sampai rumah. Tapi pagi hari saya cek orangnya tidak ada, makanannya tadi malam belum dimakan, dan uangnya tidak diambil. Saya mikirnya mungkin nanti siang kembali (karena) lagi nongkrong di warung kopi. Ternyata jam 08.30 tadi itu saya dapat info kalau bapak saya di Tol,” ucapnya.
Terkait alasannya berjalan kaki hingga masuk Tol, kata Heru, ayahnya itu beralasan hanya ingin jalan-jalan menuju Perak untuk melihat kapal, tempatnya dulu bekerja.
“Terima kasih pokoknya Suara Surabaya dan pendengarnya, atas bantuan semuanya, terima kasih,” tutupnya. (bil/ipg)