Kementerian Agama memastikan jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan dan mendapat asuransi.
“Asuransi diberikan sejak jemaah masuk asrama, waktu pemberangkatan, dan ketika mereka masih di asrama saat pemulangan,” kata Widi Dwinanda Tim Media Center Kementerian Agama, melansir laman resmi Kemenag RI pada Jumat (17/5/2024).
Dalam keterangannya, Widi menyampaikan bahwa ada dua jenis asuransi yang disediakan, yaitu asuransi jiwa dan kecelakaan.
Jemaah wafat diberikan asuransi sebesar minimal Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per embarkasi.
“Jemaah wafat karena kecelakaan diberikan dua kali Bipih per embarkasi. Sementara jemaah kecelakaan yang mengalami cacat tetap, diberikan santunan dengan besaran yang bervariasi antara 2,5% sampai 100% Bipih per embarkasi,” bebernya.
Menurutnya, pengurusan asuransi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah. Pihak perusahaan asuransi akan membayar klaim melalui transfer ke rekening jemaah.
“Asuransi meng-cover sejak jemaah masuk asrama embarkasi haji sampai jemaah pulang kembali ke debarkasi haji,” ujarnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan laporan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Rabu (15/5/2024) pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis (16/5/2024) pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba melalui Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (Amaa) Madinah berjumlah 26.477 orang terbagi dalam 67 kelompok terbang.
“Sementara jemaah haji Kloter Lima Embarkasi Makassar (UPG-05) yang sempat tertunda keberangkatannya karena pesawat Garuda Indonesia mengalami kerusakan mesin, diberangkatkan ke Madinah dari Bandara Sultan Hasanudin pada 15 Mei 2024, pukul 22.05 WITA dengan pesawat yang sebelumnya akan digunakan untuk UPG-06,” terangnya.
Ia mengungkapkan, pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah UPG-05 sudah mendarat di Madinah pagi ini, pukul 03.51 Waktu Arab Saudi atau 07.51 Waktu Indonesia Barat.
Dia menyebut, terdapat 1 jemaah haji yang meninggal dunia di Madinah pada hari Rabu (15/5/2024) atas nama Yusman Irawan asal Kloter Dua Embarkasi Palembang (PLM-02). Sehingga jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di Madinah secara keseluruhan sebanyak 3 orang.
Leih lanjut, kepada jemaah Indonesia, pemerintah kembali mengimbau untuk mempersiapkan diri dengan baik, khususnya persiapan fisik selain mental. Membatasi aktivitas fisik yang menguras energi bahkan sejak menjelang keberangkatan, minum atau mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan istirahat yang cukup.
“Selama di Tanah Suci, jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas selama di asrama haji, dalam penerbangan, hingga di Tanah Suci. Petugas haji Indonesia siap siaga membantu dan melayani jemaah haji,” ucapnya.
PPIH, lanjut dia, jemaah haji diimbau untuk mengatur ritme dan memperhatikan stamina fisik menjelang keberangkatan dari Madinah ke kota Makkah untuk umrah wajib khususnya bagi jemaah lansia.
“Selalu minum air yang cukup agar tidak dehidrasi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada Kamis (16/5/2024) kemarin, terdapat 22 Kelompok Terbang dengan 8.644 jemaah haji yang diterbangkan ke Madinah, dengan rincian sebagai berikut:
1. Embarkasi Lombok, NTB (LOP) sebanyak 393 jemaah/1 Kloter.
2. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.800 jemaah/5 Kloter.
3. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 Kloter.
4. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 Kloter.
5. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.855 jemaah/5 Kloter.
6. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 Kloter.
7. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/ 1 Kloter.
8. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/ 1 Kloter.
9. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.350 jemaah/ 3 Kloter.
10. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 Kloter.
11. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 833 jemaah/ 2 Kloter. (ike/bil/ipg)