Asosiasi Kontraktor Nasional (ASKONAS) mendorong agar pemerintahan Prabowo Subianto Presiden terpilih menerapkan konsep green building dalam merealisasikan program janji politiknya untuk pembangunan tiga juta rumah pertahun.
Pernyataan itu disampaikan M. Lutfi Setiabudi Ketua Umum DPP ASKONAS dalam forum kolaborasi bersama Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia (PMPI) bertajuk “Penguatan Ekonomi Berbasis Ecogreen dan Implementasi Menghadapi Darurat Lahan Hijau” di Gedung Fisipol, Unesa, Kamis (11/7/2024).
Dalam forum itu, Lutfi menyatakan asosiasinya yang di bawah naungan Kementerian PUPR memiliki tugas untuk mengedukasi para kontraktor agar memahami pentingnya ecogreen dalam pembangunan infrastuktur.
“Kami kontraktor juga ada pembinaan, pembangunan rumah dari bahan daur ulang. Tentunya kita menggandeng ahli struktur dan teknik sipil agar menghasilkan solusi rumah yang lebih baik. Seperti yang disampaikan presiden terpilih akan memberikan rumah 2-3 juta rumah pertahun,” tuturnya.
Green building yang dimaksud Lutfi, salah satunya adalah memperhatikan lingkungan sekitar tanpa merusaknya dan pemanfaatan bahan baku bangunan dari daur ulang.
Selain itu, lanjut Lutfi, konsep tersebut juga berlaku dalam proses pembangunan. Contohnya seperti memperhatikan pengunaan air saat konstruksi dan memilah sampah proyek supaya bisa dimanfaatkan ulang.
“Jadi tidak hanya hasilnya, tapi juga prosesnya juga diperhatikan. Contohnya green building dalam konstruksi adalah irit air, dalam hal pelaksaanaan, terus membedakan sampah-sampah di proyek, sehingga bisa diolah menjadi hal berguna untuk masyarakat,” jelasnya.
Supaya konsep green building ini dipahami kalangan kontraktor secara lebih luas, pihak ASKONAS menggelar sertifikasi khusus bagi para anggotanya. Hal ini dilakukan supaya pihak kontraktor sendiri mulai mempertimbangkan konsep pembangunan hijau.
“Lami mengedukasi anggota kami untuk melakukan kegiatan jasa konstruski dengan mengedepankan bangunan hijau, kami juga melakukan pelatihan kontraktor agar memiliki sertifikasi green building,” jelasnya.
Lutfi berharap, agar ke depannya pemerintah turut melibatkan ASKONAS dalam program pembangunan gedung maupun rumah. Menurutnya, indikator green building dalam konstruksi menjadi isu global bersamaan dengan ancaman krisis lingkungan di berbagai negara.
“Harapan kami dilibatkan, karena kami asosiasi kontraktor nasional ini yang resmi dibentuk kementerian untuk mengedukasi melakukan pembinaan terhadap anggota kami agar sinkron dengan program pemerintah,” tandasnya.(wld/bil/faz)