Jumat, 22 November 2024

AS Tolak Gagasan Dua Menteri Israel yang Ingin Usir Warga Palestina dari Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Warga Palestina berduka atas meniggalnya wartawan Hassouna Sleem dan Sary Mansour akibat serangan Israel, saat berada di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza tengah, Minggu (19/11/2023). Foto: Reuters Warga Palestina berduka atas meniggalnya wartawan Hassouna Sleem dan Sary Mansour akibat serangan Israel, saat berada di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza tengah, Minggu (19/11/2023). Foto: Reuters

Amerika Serikat (AS) menolak gagasan ‘tidak bertanggung jawab” yang disampaikan dua menteri Israel yang ingin mengusir warga Palestina dari Gaza.

“AS menolak pernyataan Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir (dua) Menteri Israel yang menganjurkan pemindahan warga Palestina ke luar Gaza,” kata Matthew Miller juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Selasa (2/1/2024) waktu setempat.

Dalam akun X-nya secara terpisah, dia menegaskan bahwa “Seharusnya tidak ada pemindahan masal rakyat Palestina dari Gaza.”

“Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab,” tegas Miller.

AS telah memberitahu pemerintah Israel, termasuk Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri, bahwa pernyataan kedua menterinya itu tak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel. Untuk itu, Miller meminta kedua pejabat itu segera berhenti memberi pesan semacam itu.

“Kami dengan terang benderang, konsisten dan tegas menyatakan Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina,” kata Miller.

Meski demikian, dia menyatakan Hamas tidak boleh lagi berkuasa di Palestina dan Palestina harus berdiri “tanpa ada kelompok teror yang mengancam Israel”.

“Itulah masa depan yang kami cari, demi kepentingan Israel dan Palestina, kawasan sekitarnya, dan dunia,” kata Miller.

Pernyataan Miller itu sebelumnya disampaikan sebagai tanggapan atas komentar para petinggi kelompok garis keras Israel, termasuk Itamar Ben Gvir Menteri Keamanan Nasional dan Bezalel Smotrich Menteri Keuangan, yang menyerukan “evakuasi sukarela” bagi warga Palestina dari Gaza, dan mendesak sejumlah negara agar menerima warga Gaza itu.

Israel sebelumnya melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak Hamas menyerangnya pada 7 Oktober.

Paling sedikit 22.185 warga Palestina terbunuh dan 57.035 lainnya terluka, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini meninggal diserang Hamas.

Serangan gencar Israel itu telah menghancurkan Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah ini rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi sambil kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs