Amerika Seirkat mendesak Israel untuk menghormati peran pasukan perdamaian PBB yang beroperasi di Lebanon setelah Benjamin Netanyahu pemimpin Israel memaksa agar pasukan tersebut segera ditarik.
“UNIFIL memainkan peran penting, peran perdamaian, di Lebanon, dan kami menghormati peran tersebut. Kami ingin semua pihak menghormati peran itu, termasuk Israel,” ujar John Kirby juru bicara Dewan Keamanan Nasional dilansir dari Antara, Rabu (16/10/2024).
Seruan ini muncul setelah Netanyahu menyampaikan pesan video kepada Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB pada Minggu (13/10/2024), meminta secara langsung agar PBB menarik UNIFIL dari apa yang ia sebut sebagai kawasan benteng Hizbullah dan daerah konflik, saat Israel melanjutkan invasi darat ke Lebanon.
“Tuan Sekretaris Jenderal, tarik pasukan UNIFIL dari wilayah bahaya. Hal ini harus dilakukan segera, sekarang juga,” kata Perdana Menteri Israel tersebut.
Retorika yang semakin memanas ini muncul setelah serangkaian serangan terhadap pasukan perdamaian UNIFIL, yang sebagian besar langsung disalahkan oleh pasukan tersebut kepada Israel.
Beberapa anggota pasukan perdamaian terluka setelah Israel melakukan invasi darat ke wilayah Lebanon selatan.
Kirby mengatakan bahwa Gedung Putih telah “menyampaikan langsung kepada Israel bahwa kami menentang serangan hampir setiap hari yang mereka lakukan di sini (Lebanon), di daerah padat penduduk di Beirut.”
“Kami memahami bahwa mereka sedang melakukan operasi terarah yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah, dan kami mengakui bahwa mereka memiliki hak untuk melakukan itu,” ujarnya.
“Tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab yang setara untuk melakukannya dengan cara yang tidak mengancam nyawa warga sipil, pasukan perdamaian PBB, atau bahkan anggota angkatan bersenjata Lebanon yang juga mengalami korban jiwa,” tambahnya. (ant/nis/saf/iss)