Minggu, 1 Desember 2024

Arab Saudi Akan Terapkan Kontrak Layanan Haji Jangka Panjang

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Jemaah haji tengah melakukan tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: Getty Images

Pemerintah Arab Saudi akan menerapkan kebijakan baru terhadap penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.

Salah satunya adalah menerapkan kontrak layanan haji jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

“Ada sejumlah kebijakan baru yang diberlakukan Arab Saudi pada penyelenggaraan haji 2025, antara lain kontrak layanan jangka panjang untuk kesinambungan kualitas pelayanan,” terang Hilman Latief Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), melansir Antara, Minggu (1/12/2024).

Menurut Hilman, selama ini kontrak pelayanan haji di Makkah dan Madinah, dilakukan secara tahunan atau per musim haji. Maka vendor penyedia layanan akomodasi, transportasi, dan konsumsi, diikat saat satu kali musim haji saja.

Setelah musim haji selesai, lanjutnya, negara-negara pengirim jamaah haji harus kembali melakukan kontrak ulang untuk mempersiapkan musim haji tahun berikutnya.

Kebijakan baru lainnya yakni kontrak paket khusus bagi para petugas haji di Masyair. Selama ini petugas haji tidak dibebankan biaya apapun ketika puncak haji.

“Kontrak paket khusus untuk transportasi dan akomodasi bagi petugas haji di Masyair,” kata Hilman.

Di samping itu, kata Hilman, pemerintah juga tengah mempersiapkan pengadaan layanan haji di Arab Saudi yang terdiri dari layanan akomodasi, transportasi, dan konsumsi.

“Dalam waktu dekat ini akan ada beberapa tim yang diberangkatkan untuk melakukan persiapan layanan luar negeri, kami tentu juga akan berkolaborasi dengan Dubes RI, Konjen RI, BP Haji, dan BPKH, agar harapannya haji yang akan datang akan lebih rapi dan ideal,” ungkapnya.

Tim Penyedia Layanan Haji rencananya akan mulai melaksanakan tugasnya di Arab Saudi mulai awal Desember mendatang. Hilman pun berharap kelemahan sebelumnya bisa diselesaikan melalui persiapan yang lebih awal.

“Tim akan bekerja berdasarkan standar yang sudah ditetapkan dan dengan penyesuaian kebijakan di Arab Saudi, karena urusan haji memang bukan urusan Indonesia saja, tapi kita juga harus kolaborasi dengan Pemerintah Arab Saudi,” kata dia.(ant/kir/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 1 Desember 2024
32o
Kurs