Memasuki momen liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Polres Batu bakal melakukan rekayasa lalu lintas mulai Jumat (2o/12/2024) besok, untuk mengantisipasi kepadatan wisatawan.
Kompol Danang Yudanto Wakapolres Batu mengatakan, rekayasa ini akan diterapkan di berbagai ruas jalan berdasarkan kepadatan lalu lintas yang diprediksi meningkat selama liburan, mengingat Batu sendiri jadi salah satu destinasi wisata utama di Jawa Timur.
“Kami sudah menyiapkan, baik personel pengamanan maupun rekayasa lalu lintas, agar masyarakat yang menghabiskan liburannya di Kota Batu bisa berjalan dengan lancar dan meninggalkan kesan yang baik. Rekayasa ini tidak berlaku sepanjang hari, melainkan diterapkan melihat kondisi kepadatan lalu lintas,” ujar Kompol Danang kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (19/12/2024) malam.
Nantinya, kendaraan dari arah Tegalgondo, Malang tidak boleh belok kanan langsung ke arah Pusdik Arhanud di Jalan Ksatrian Arhanud, Pendem, Batu. Kendaraan harus belok kiri lebih dulu, dan kemudian putar balik di titik yang sudah ditentukan petugas.
Selain itu, kendaraan dari arah Malang tidak boleh langsung belok kanan di simpang Pendem, namun harus lurus dulu dan putar balik di SPBU Pendem.
“Ketika arus lalu lintas memuncak, kendaraan dari arah Karangploso menuju Kota Batu akan diprioritaskan. Kami akan mengarahkan lebih banyak kendaraan menuju Kota Batu ketika volume arusnya lebih tinggi,” lanjutnya.
Sementara untuk kendaraan dari arah Pujon, harus lurus terus di simpang empat Pesanggrahan dan tidak boleh belok kanan ke arah Sumberjo, Gedangan, Malang.
Demikian juga untuk kawasan Taman Makam Pahlawan Suropati di Jalan Veteran, Malang, kendaraan akan diarahkan untuk belok kiri terlebih dahulu dan putar balik di titik yang telah ditentukan.
Kompol Danang juga menyarankan agar para wisatawan mencoba jalur alternatif yang sudah dipersiapkan dan dipasang rambu-rambu, guna mengurangi kemacetan di jalan utama.
“Jangan khawatir, jalur alternatif yang kami siapkan sudah kami survei. Jalannya bagus dan pemandangannya indah. Selain itu, di jalur-jalur ini banyak hidden gem seperti kafe-kafe baru dan tempat wisata yang belum banyak diketahui pengunjung,” jelasnya.
Lebih lanjut, rekayasa lalu lintas ini telah melalui kajian akademis dan simulasi bersama pakar transportasi dari Universitas Brawijaya. Selain itu, juga berkaca dari okupansi hotel dan wahana di kota wisata tersebut.
“Kami menggunakan data tren tahun-tahun sebelumnya untuk memprediksi kapan puncak kepadatan akan terjadi, dan memadukan data tersebut dengan okupansi hotel dan pemesanan tiket wahana di Kota Batu,” tambahnya.
Wakapolres memprediksi, puncak kepadatan lalu lintas akan terjadi pada 27 dan 28 Desember, serta 29 Desember saat mendekati pergantian tahun. Setelah itu, arus lalu lintas diperkirakan mulai menurun kembali pada 2 Januari 2025. (bil/ham)