Polda Jawa Timur (Jatim) akan melaksanakan Operasi Lilin-Semeru 2024 dalam rangka mengamankan momen Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mulai 21 Desember mendatang.
Kombes Pol Komarudin Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan dan potensi kemacetan.
“Libur itu akan berlangsung mulai dari tanggal 23 namun, hasil prediksi ataupun perkiraan kami puncak itu sudah akan terjadi di tanggal 21 atau hari Sabtu nah ini yang perlu diantisipasi,” jelas Kombes Komarudin waktu mengudara di Radio Suara Surabaya, Rabu (18/12/2024).
Dirlantas mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), akan ada peningkatan pergerakan sekitar 2,82 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan Jatim akan jadi daerah dengan titik keluar masuk tertinggi.
“Akan ada peningkatan sebanyak 2,82 persen pergerakan, dari 107 juta pergerakan menjadi 110 juta lebih pergerakan kendaraan, di mana Jawa Timur akan menjadi daerah asal tertinggi. Artinya akan (banyak yang) bergerak keluar dari Jawa Timur, dan menjadi daerah tujuan tertinggi secara nasional. Artinya akan banyak keluarnya, juga tinggi masuknya,” lanjutnya.
Dia membeberkan, data kepolisian juga mencatat sampai dengan bulan November lalu, tercatat kendaraan baru yang terdaftar di wilayah Jatim sebanyak 770 ribu lebih kendaraan. Sehingga, lanjutnya, hingga saat ini tercatat sudah ada 25.626.985 kendaraan yang tercatat.
“Sementara faktanya tentu yang ada di Jalan Raya itu banyak kendaraan dari luar daerah. Inilah yang tentunya akan menambah kepadatan-kepadatan di wilayah kita,” ucapnya.
Komarudin mengatakan, secara umum akan ada 13.692 personil yang diterjunkan pada operasi Lilin Semeru 2024. Nantinya para personil itu akan tersebar, menduduki pos-pos pengamanan yang sudah disebar.
“Ada pos pengamanan atau pos pelayanan dan juga ada pos terpadu ini akan kita sebar dengan personil gabungan TNI, Polri, dan instansi lain termasuk diantaranya dari kementerian PU, kemudian dari dinas perhubungan, dinas kesehatan, kita akan bersama-sama memberikan pelayanan, tentunya untuk meminimalisir berbagai potensi dan kekhawatiran masyarakat pada saat perjalanan di penghujung tahun nanti,” jelasnya.
Dirlantas pada kesempatan itu juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem mulai 20 Desember seperti yang sudah dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu.
“Nah ini juga imbauan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan tentu lebih berhati-hati. Persiapkan kendaraan karena dimungkinkan jalan tidak semulus seperti yang diharapkan. Artinya mungkin akan ada genangan, kemudian juga potensi longsor di beberapa titik yang telah kita petakan, termasuk juga dengan kondisi cuaca hujan yang cukup tinggi,” pesannya. (bil/ipg)