Jumat, 22 November 2024

Anak yang Ditemukan Meninggal di Sungai Buntaran Surabaya, Dimakamkan di TPU Putat Jaya

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ambulans mengantarkan jenazah MWN ke tempat pemakaman di Putat Jaya Surabaya, Sabtu (20/1/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

MWN (6) yang ditemukan meninggal di Sungai Buntaran, Surabaya pada Sabtu (20/1/2024) pagi, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Jaya pada sore ini.

Dominggus Nasimnesi ayah dari MWN mengatakan, jenazah anaknya itu sudah selesai diidentifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo setelah ditemukan tadi pagi.

“Pemakamannya dilakukan langsung hari ini di Putat,” katanya di kediamannya di Jalan Bumi Sari Praja, Lontar, Sambikerep, Surabaya .

Saat datang kabar ditemukan anak kecil meninggal di Sungai Buntaran, Dominggus mengaku tak yakin jika itu adalah anaknya.

Tetapi, saat mengetahui ciri-ciri korban, ia baru percaya bahwa yang meninggal dunia tersebut adalah anaknya yang hilang selama tinga hari.

“Wajahnya masih jelas, ciri-cirinya jelas, bajunya masih sama, utuh semua,” imbuhnya.

Jenazah MWM (6) anak yang sempat hilang tiga hari dan ditemukan meninggal dunia di Sungai Buntaran, Tandes Surabaya, Sabtu (20/1/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Untuk kronologi, ia menceritakan bahwa awal peristiwa itu terjadi saat ia sedang ada pekerjaan pengiriman barang ke Lumajang. Pada waktu yang sama, istrinya juga sedang bekerja.

Saat itu, MWN sedang dititipkan ke pamannya. Lalu korban izin bermain dengan kakak dan teman-temannya. Pada saat itu hujan deras

Saat mereka bermain, MNM mencoba menyeb4rangi selokan dengan memegangi kakaknya. Tetapi dia terpeleset dan jatuh ke saluran yang airnya mengalir cukup deras.

Sang kakak sempat memegang tangan adiknya, dan sama-sama bertahan di bagian atas selokan, sambil berteriak minta tolong.

Dominggus Nasimnesi ayah dari MNW (6) saat mengenang mendiang anaknya di kediamannya di Jalan Bumi Sari Praja, Lontar, Sambikerep, Surabaya, Sabtu (20/1/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Tetapi tidak ada yang menolong, dan tangan kakak dan teman-temannya tidak kuat, sehingga terbawa arus dan hilang selama tiga hari, sebelum akhirnya pagi tadi ditemukan di Sungai Buntaran.

Dominggus mengatakan, percakapan terakhir ia dengan anaknya dilakukan melalui panggilan telepon saat ia sedang kerja di luar Kota dan MWN pulang selepas sekolah.

“Waktu telpon itu, tanya sudah selesai sekolah? Sudah makan? Jangan kemana-mana ya. Itu saja,” katanya.

Seperti diketahui, MWN merupakan anak perempuan satu-satunya Domiggus dan Selviana. MWN merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. (ris/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs