Senin, 25 November 2024

AIPKI Keluarkan 5 Rekomendasi untuk Pemerintah, Salah Satunya Pemerataan Dokter di Indonesia

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Para dekan dari berbagai Universitas di Indonesia dalam Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK AIPKI) di Surabaya, Sabtu (17/2/2024). Foto: Unusa

Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) mengeluarkan rekomendasi untuk pemerintah dalam Forum Dekan (Fordek) Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia.

Budi Santoso Ketua AIPKI mengatakan, rekomendasi tersebut ada lima, yakni pertama soal perlunya pemerataan distribusi dokter di Indonesia untuk memperluas jangakauan pelayanan kesehatan yang disertai kebijakan pemerintah yang mendukung implementasi pemerataan tersebut.

“Selama 2023, 83 institusi pendidikan kedokteran di Indonesia telah meluluskan 10.902 dokter, tapi distribusi beluk merata. Jumlah ini akan terus meningkat, sehingga perlu pemerataan,” katanya seusai forum FORDEK AIPKI di Surabaya, Sabtu (17/2/2024).

Kedua, soal peningkatan kualitas pendidikan Kedokteran. Ia menyebut AIPKI sudah menyelenggarakan program penguatan institusi, seperti uji progres untuk menilai kemajuan belajar.

“Ketika mahasiswa memiliki kekurangan akan segera diperbaiki. Yang telah mengikuti pembimbingan dan belum mampu menguasai kompetensi disediakan uji panel,” kata pria yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) tersebut.

Ketiga, harus menjaga mutu pendidikan kedokteran dan menghasilkan lulusan dokter yang berkualitas. Mengingat, jumlah Fakultas Kedokteran terus meningkat, yakni pada 2024 telah berdiri 15 Fakultas Kedokteran baru.

Keempat, penerapan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit harus tetap menjaga mutu dengan memenuhi pernyataan yang diberlakukan di PPDS Universitas.

Kelima, diperlukannya pelaksanaan kebijakan Academic Health System (AHS) untuk meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan.

Sementara itu, Handayani Bendahara AIPKI yang juga Dekan FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berharap, hasil dari FORDEK AIPKI 2024 itu bisa menjadi landasan untuk perubahan positif dalam pendidikan kedokteran di Indonesia.

“Sebagai institusi pendidikan kedokteran, kami mensyaratkan kualitas, tidak hanya sekedar kuantitas. Peningkatan FK baru setiap tahunnya juga harus menjaga mutu pendidikan, hal ini berpengaruh pada bagaimana masyarakat dilayani seorang dokter dengan kualitas yang terbaik,” tuturnya.

Ia menyebut, kerja sama antar institusi, penerapan inovasi dalam proses pembelajaran, dan peningkatan kualitas pengajaran dapat menjadi titik fokus yang muncul dari forum tersebut.

“Semua ini bertujuan untuk membentuk lulusan-lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan medis yang mendalam tetapi juga keterampilan interpersonal dan kepemimpinan yang kuat, sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang,” pungkasnya.(ris/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs