Jumat, 22 November 2024

40 WNI Dievakuasi dari Lebanon Lewat Jalur Darat

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri (Menlu) RI. Foto: Antara

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengevakuasi 40 Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon melalui jalur darat di tengah eskalasi konflik yang dinilai dapat membahayakan keselamatan.

“40 (WNI) ini harus dilakukan evakuasi melalui darat karena udara sudah semakin sulit, air space sudah buka tutup,” kata Retno Marsudi Menteri Luar Negeri melalui keterangan resmi yang dilansir dari Antara, Jumat (11/10/2024).

Retno Menlu menjelaskan bahwa evakuasi jalur darat tersebut dimulai dari Beirut menuju Damaskus, Suriah, lalu ke Amman, Yordania. Dari Amman, barulah WNI akan menuju ke Jakarta via jalur udara.

Sebanyak 40 WNI tersebut, lanjutnya, merupakan gelombang keempat dan kelima dari proses evakuasi WNI. Secara rinci, sebanyak 20 orang berangkat dari Beirut pada 2 Oktober 2024, dan 20 lainnya ditambah satu warga negara asing yang merupakan pasangan dari WNI berangkat pada 3 Oktober 2024.

“Berarti 40 plus satu sudah sampai di Aman pada 4 Oktober dan pada 7 Oktober beliau-beliau sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta,” ucapnya.

Lebih lanjut Retno Menteri mengatakan bahwa KBRI Beirut sebelumnya telah meningkatkan status di Lebanon menjadi siaga 1 pada 4 Agustus 2024. Sesuai rencana, Kementerian Luar Negeri dan KBRI menyiapkan proses evakuasi dan berkomunikasi dengan para WNI.

Pada saat itu 25 WNI menyatakan bersedia di evakuasi, sisanya menyatakan belum bersedia. Dari permintaan evakuasi tersebut, KBRI melakukan evakuasi 25 WNI melalui jalur udara secara bertahap.

Evakuasi gelombang pertama terjadi pada 10 Agustus 2024 dengan total 13 WNI dan gelombang kedua pada 18 Agustus 2024 yang membawa 7 WNI. Lalu, gelombang ketiga pada 8 September 2024 yang terdiri dari 5 WNI.

Kemudian pada 27 September 2024, saat Hasan Nasrallah terbunuh, situasi mengalami eskalasi dan terdapat tambahan 40 WNI menyatakan bersedia untuk dievakuasi yang keberangkatannya ke Indonesia menjadi pada gelombang keempat dan kelima.

“Nah kita lihat serangan Israel semakin intensif termasuk di Beirut. Dan KBRI kembali menerima permintaan evakuasi 14 WNI. Evakuasi dilakukan melalui jalur udara Beirut, Jeddah, Dubai, Jakarta,” tutur Retno.

Gelombang keenam yang terdiri dari 14 WNI telah lepas landas dari Beirut pada 9 Oktober 2024 dan sudah tiba di Bandara Seokarno-Hatta pada 10 Oktober 2024.

“Dengan demikian teman-teman, WNI yang sudah berhasil dievakuasi per 10 Oktober adalah 79 WNI plus satu warga negara asing yang merupakan spouse dari WNI,” jelasnya.

Adapun KBRI Beirut mendata bahwa saat ini WNI yang masih berada di Lebanon berjumlah 85 orang. Mayoritas adalah WNI yang menikah dengan warga negara Lebanon dan belum ingin dievakuasi. (ant/nis/ham/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs