Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengatakan, sebanyak 92 warga Palestina tewas dan 156 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir ketika Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang terkepung, Sabtu (2/3/2024) kemarin.
“Pendudukan Israel melakukan 10 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 92 orang mati syahid dan 156 orang terluka selama 24 jam terakhir,” kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Anadolu, Minggu (3/3/2024).
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” lanjut pernyataan itu.
Mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ), Israel melanjutkan serangan gencarnya di Jalur Gaza yang membuat jumlah warga Palestina meninggal bertambah jadi 30.320 orang, dan 71.533 orang terluka. Menurut otoritas kesehatan Palestina, korban kebanyakan wanita dan anak-anak.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas 7 Oktober lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Menurut PBB, perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Kemudian, keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Namun, permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut. (ike/bil/ipg)