Ada 20 tim bersaing di Demoday, puncak acara Program Digital Skills siswa SMA se- Jawa Timur, Kamis (22/8/2024). 20 tim itu berasal dari 133 sekolah se-Jawa Timur.
M. Zainul Asrori, Project Director Program Digital Skills menyebut, mereka hari ini mempresentasikan karya digital terbaiknya.
“Saat bootcamp selama dua hari kemarin, ide-ide solusi digital yang ada itu diperdalam dan diperkuat oleh mentor,” terang Zainul, Kamis (22/8/2024).
Sebelumnya, mereka sudah diberi berbagai saran dan masukan dari para mentor, salah satunya tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) agar produk yang dibuat layak diaplikasikan.
Para siswa dibekali keterampilan dan pelatihan tambahan seperti cara presentasi baik, IOT, web desain, dan aplikasi mobile. Dari 20 tim tersisihkam menjadi delapan tim terbaik.
“Di Demoday ini dari 20 tim terpilih, diseleksi lagi menjadi enam tim yang memiliki produk digital terbaikdan dua tim non digital,” tambah Dosen Fisika ITS itu.
Pagelaran Demoday tadi dihadiri perwakilan Rektor ITS, Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Kadin Jatim, Stakeholder, Konsulat Jenderal Australia, Arie Rukmantara Ketua Unicef Jawa-Bali, dan Jean Lokenga Deputy Representative Unicef. Hadir pula jaringan SMA Double Track dengan UMKM, salah satunya UMKM Kaoskaoz.
“Ada dua sekolah dari Program SMA Double Track yang membuka stan di sekitar lokasi Demoday, yakni SMAN 1 Saradan dan SMAN 1 Turen,” ungkap Fajar Baskoro, Program Development Digital Skills.
Sebagai informasi Digital Skills merupakan program yang diprakarsai ITS bersama Unicef dan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk melatih siswa-siswiSMA se-Jawa Timur agar memiliki kemampuandigital memadai.
Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Unicef Jawa-Bali mengungkap program ini juga menyasar pada anak perempuan yang menurut data, memiliki potensi kehilangan pekerjaan lebih tinggi dari pada laki-laki sejak adanya transformasi digital.
“Kami juga harus membekali kaum remaja perempuan dengan keterampilan digital dan Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEM) agar tetap kompetitif, bersaing di masa depan,” ujar Arie.
Selama tahun 2023-2024, sebanyak 4.742 siswa dari 133 sekolah dan 10 sekolah non formal meliputi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat KegiatanBelajar Masyarakat (PKBM) yang berpartisipasi dalam program ini.
Ada 250 mentor terlatih dari sekolah masing-masing dan 77 mitra dunia usaha serta industri, mereka mengembangkan 811 ide solusi digital dan 170 produk telah siap e-katalog.
Selain itu, ada ratusan produk digital yang berhasil diciptakan. 359 aplikasi website, 192 aplikasi mobile, dan 20 aplikasi IOT.
Bangganya, kini sudah ada 1622 mitra yang menerima manfaat dari produk digital para siswa.
“Untuk itu, UNICEF berkomitmen bekerjasama dengan pemerintah Jawa Timur dalam menyediakan konten pembelajaran abad-21, meningkatkan kapasitas guru, dan mempersempit kesenjangan gender pada keterampilan STEM,” tutup Arie.
Berikut data penerima penghargaan:
- Kategori Produk Digital Aplikasi Web
Juara 1 SKB Surabaya – Main Yuk
Juara 2 SMAN Kandangan Kediri – SKATA web berbagi cerita - Juara Aplikasi Mobile Android
Juara 1 SMAN 1 Tegaldlimo Banyuwangi Si Cakep Administrasi Desa
Juara 2 SMAN 1 Pilangkenceng Si Jempol Aplikasi Penjemput Sampah Online - Aplikasi Elektronika dan IOT
Juara 1 SMAN 1 Karas Magetan Summersible Controller Pengatur Pengairan Sawah
Juara 2 SMAN 1 Widodaren Ngawi Smart Fish Fond Pemberi makan ikan otomatis - Kategori Non Digital
SMAN 1 Saradan Madiun Digitalisasi Pelatihan Terbaik
SMAN 1 Turen Malang Digitalisasi Produk. (lta/bil)