Jumat, 22 November 2024

17 Orang Meninggal Dunia Ketika Nigeria Berlakukan Jam Malam

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Para pengunjuk rasa ketika menggelar aksi di Abuja, ibu kota Nigeria. Foto: Punchng

Sedikitnya 17 orang tewas ketika pemerintah memberlakukan jam malam di lima negara bagian ketika protes kesulitan ekonomi berubah menjadi aksi kekerasan di Nigeria.

Korban tewas dilaporkan dari sejumlah kota, antara lain di Abuja, Kano, Niger, Borno, Kaduna, dan Jigawa dalam situasi yang telah berubah menjadi protes #EndBadGovernance, yang diadakan di seluruh negeri sejak Kamis (1/8/2024).

Dilansir dari Antara pada Sabtu (3/8/2024), 17 orang telah tewas dalam dua hari aksi unjuk rasa itu.

Otoritas di negara bagian Borno, Kano, Katsina, Jigawa, dan Zamfara menyatakan memberlakukan jam malam selama 24 jam untuk mencegah demonstrasi anti-pemerintah.

“Tidak ada polisi yang menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa, melainkan menembakkan gas air mata kepada para preman yang tidak tertib yang mengambil alih jalanan untuk membuat kekacauan,” kata Muyiwa Adejobi Juru bicara Kepolisian Nigeria.

Polisi telah menangkap lebih dari 300 tersangka di Kano, Nasarawa, Katsina, Kaduna, dan Abuja selama hari pertama protes.

Kelompok hak asasi manusia Amnesty mengonfirmasi 13 kematian, dengan enam kejadian di Suleja negara bagian Niger, empat di Maiduguri, dan tiga di Kaduna.

“Temuan kami sejauh ini menunjukkan bahwa personel keamanan di lokasi-lokasi di mana ada korban tewas, sengaja menggunakan taktik yang dirancang untuk membunuh saat menangani kerumunan orang yang memprotes kelaparan dan kemiskinan yang mendalam,” kata kelompok tersebut di X.

“Sikap melanggar hukum lembaga keamanan Nigeria yang menggunakan senjata api sebagai alat taktis untuk mengelola protes harus dihentikan,” katanya. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs