Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat 12.532 jiwa dari 4.311 KK terdampak banjir yang melanda sembilan wilayah di tiga kecamatan di Kabupaten Trenggalek sejak Senin (16/12/2024) kemarin.
Stefanus Triadi Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek menjelaskan, cuaca ekstrem dengan hujan intensitas tinggi pada Minggu (15/12/2024) malam menjadi pemicu banjir di tiga kecamatan tersebut.
“Intensitas hujan tinggi mulai dari Buluagung, Kelurahan Tamanan, Kelurahan Kelutan hingga Desa Ngadirenggo, Desa Bendorejo Kecamatan Pogalan. Kurang lebih ada sembilan desa/kelurahan yang terdampak banjir di tiga Kecamatan,” ujar Triadi, dikonfirmasi Selasa (17/12/2024).
Sembilan desa atau kelurahan yang terdampak banjir itu antara lain Kelurahan Tamanan, Kelurahan Kelutan, dan Desa Sambirejo di Kecamatan Trenggalek.
Kemudian Desa Salamrejo, Desa Sumberingin, dan Desa Buluagung di Kecamatan Karangan. Serta Desa Ngadirenggo, Desa Bendorejo, dan Desa Pogalan di Kecamatan Pogalan.
Merespon penanggulangan bencana tersebut, BPBD Trenggalek telah melakukan evakuasi warga terdampak, menyediakan dapur umum di Dinas Sosial dan PMI, serta distribusi makanan.
Sedangkan untuk penanganan bencana, Pemkab Trenggalek telah meningkatkan sistem peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah rawan aliran sungai. Serta memantau kondisi pintu air dan mengeruk material bawaan banjir.
“Pak Bupati (Nur Arifin) jug memimpin langsung penanganan evakuasi rumpun bambu yang menyangkut pilar penyangga jembatan di Dusun Punjung, Kelurahan Kelutan,” jelas Triadi.
Supaya meminimalisir bencana hidrometeorologi di Trenggalek, pihak pemkab telah mengerahkan alat berat untuk menormalisasi sungai serta mengevakuasi rumpun bambu yang tersangkut di pilar jembatan.
“Untuk penanganan hari ini telah distribusikan makanan cepat bersama Bapak Bupati. Termasuk pembersihan sampah di sungai menggunakan alat berat,” tandasnya. (wld/saf/ham)