Wujudkan Kawasan Layak Huni, Mahasiswa ITS Rancang Konsep Permukiman Ramah Lingkungan

Untuk mewujudkan kota yang sehat dan layak huni bagi masyarakat, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang konsep revitalisasi di Kampung Nelayan Kedung Cowek, Surabaya pascapandemi Covid-19 yang berbasis Smart Eco-Settlement.

Oki Cahya Saputra ketua tim mengatakan, konsep itu merupakan desain tata permukiman yang memperhatikan kualitas lingkungan, yakni mencakup kualitas air, tanah, dan udara.

“Konsep desain inovasi kami berupa kawasan permukiman yang bernama Gala Tirta Apsara,” ucap mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS itu, pada Kamis (13/4/2023).

Ia menjelaskan, kawasan Gala Tirta Apsara memiliki tujuan untuk menata permukiman di Kampung Nelayan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, agar tercipta pola kehidupan yang sehat dan bersih.

Konsep buatannya itu, menyediakan bangunan hijau seperti Green Building, Green Halte, Open Space di sekitar permukiman, dan sarana lainnya yang mampu menunjang kegiatan masyarakat setempat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, terdapat juga rancangan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang terpadu dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal yang terpusat, sehingga air limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.

“Di sisi lain, terdapat rancangan Science Techno Park sebagai upaya dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing,” ujarnya.

Selain itu, terdapat juga rancangan hunian vertikal sebagai opsi dalam mengatasi permasalahan kepadatan penduduk di daerah tersebut.

“Kedung Cowek merupakan kawasan pesisir laut, dapat mengoptimalkan pengelolaan energi yang bersumber dari air laut menjadi energi listrik yang didistribusikan sebagai lampu penerangan jalan, sehingga dapat menjadikan kawasan yang hemat energi,” ucapnya.

Sebagai diketahui, rancangan tim mahasiswa ITS itu, juga telah menorehkan prestasi, yakni berhasil meraih juara 1 Sayembara Rancang Kota dalam ajang Festival Kota Gadjah Mada 11.0 yang diselenggarakan oleh Departemen Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Maret lalu.(ris/abd/ipg)