Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, gelaran 10th World Water Forum di Bali tahun depan menjadi momentum meningkatkan kualitas infrastruktur pengelolaan air dalam negeri.
“Kesempatan itu patut dimanfaatkan dengan maksimal untuk Indonesia unjuk gigi di mata dunia dan meningkatkan kualitas infrastruktur pengelolaan air dalam negeri. Diharapkan ajang gelaran 10th World Water Forum dapat mengantarkan kita kepada masa depan yang lebih cerah,” kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (21/5/2023) dikutip Antara.
Dia menambahkan, gelaran tersebut menjadi momentum penting Indonesia untuk saling bersinergi dengan berbagai pihak, baik dalam mau pun luar negeri.
Sebagai informasi, pertemuan 10th World Water Forum di Bali akan mengusung tema Water for Shared Prosperity dengan beragam diskusi panel subtema. Seperti Water for Humans and Nature, Water Security and Prosperity, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation and Hydro Diplomacy, Sustainable Water Finance, dan Knowledge and Innovation.
Forum Air Dunia diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berbagi ide, praktik, dan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.
Loïc Fauchon Presiden World Water Council (WWC)mengaku optimistis Indonesia mampu menjadi tuan rumah, dan mengajak seluruh elemen masyarakat global menciptakan solusi bersama atas permasalahan air di dunia.
“Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara diharapkan mampu menjadi panutan bagi negara-negara lain, terutama negara Asia Tenggara dalam hal pengelolaan air. Diharapkan 10th World Water Forum dapat dimanfaatkan sebagai ajang pertukaran informasi mengenai isu air dan menciptakan kesepakatan bersama mengenai pengelolaan air yang baik,” kata Fauchon.
Gelaran tersebut rencananya dilaksanakan tanggal 18 Mei hingga 24 Mei 2024 di Bali mendatang. Targetnya, dihadiri 10 ribuan delegasi dan 30 ribuan peserta (termasuk partisipan, pengunjung pameran tentang air dan UMKM) dari 172 negara yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah, parlemen, swasta, akademisi, praktisi, asosiasi, dan masyarakat pada lingkup nasional dan internasional.(ant/bil/rid)