Kader Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran (Madagaskar) Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi proyek percontohan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) Siaga Kebakaran Lingkungan Nasional 2023 dari 9 kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
Keberhasilan Kader Madagaskar tidak lepas dari upaya menurunkan kasus kebakaran di rumah tangga, serta adanya peningkatan kepemilikan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang semula hanya dimiliki 40 warga, sekarang dimiliki 500 warga.
Kemudian, peningkatan kepemilikan Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), yang semula hanya dimiliki oleh 500 warga, sekarang dimiliki sekitar enam ribuan warga.
Rini Indriyani Ketua TP PKK Kota Surabaya mengatakan, pelaksanaan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) Siaga Kebakaran Lingkungan sudah dilaksanakan di 153 kelurahan di Surabaya.
Salah satunya di Kelurahan Wonorejo Surabaya yang terpilih menjadi pilot project di tingkat Nasional.
“Berbicara tentang tanggap dan tangguh bencana, maka yang paling utama adalah keguyuban warga di kampung tersebut. Sebetulnya ada 5 pilot project yang kami usulkan. Tapi, Kelurahan Wonorejo yang paling siap dalam mitigasi kebakaran,” kata Ning Rini Indriyani sapaan akrabnya, Kamis (15/6/2023).
Sementara itu, Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya bilang, Kelurahan Wonorejo telah meraih penghargaan Terbaik I Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) Siaga Kebakaran Lingkungan Tingkat Kota Surabaya.
Selanjutnya, Wonorejo akan masuk dalam tahapan penilaian di tingkat nasional yang akan dinilai TP PKK Pusat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
“Kegiatan ini masuk dalam program PKK Pusat, di mana pemerintah pusat meminta seluruh daerah membuat 5 pilot project dari 9 tema yang ada. Kelurahan Wonorejo melaksanakan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Siaga Kebakaran Lingkungan. Kemudian dilombakan di tingkat kecamatan, kota, hingga provinsi yang kemudian lolos untuk maju ke tingkat nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Ari Hardini Lurah Wonorejo Kota Surabaya menyampaikan, sejak awal Kelurahan Wonorejo mendapat pelatihan dan simulasi yang dipandu oleh DPKP Surabaya.
Lewat pelatihan dan simulasi tersebut, tingkat kepedulian masyarakat di lingkungan Kelurahan Wonorejo Surabaya semakin meningkat. Hasilnya, setiap Pos RW dilengkapi dengan kentongan hingga sirine bunyi tanda bahaya.
“Kami memaksimalkan peran ibu-ibu, melatih kesiapsiagaan bagaimana jika terjadi kebocoran gas di rumah, bagaimana tanggap bencana jika tetangga mengalami kebakaran. Alhamdulillah, kewaspadaan dan kesadaran warga semakin meningkat,” kata Ari.
Kelurahan Wonorejo juga membagikan APAR di setiap Balai RW hingga rumah ibadah. Serta, DPKP Surabaya bersama puskesmas turut menyampaikan pengarahan mengenai tindakan medik menggunakan peralatan P3K.
“Contoh tentang persediaan peralatan atau obat apa saja, untuk menangani luka bakar juga sudah dilakukan,” pungkasnya.(dvn/rid)