Sabtu, 23 November 2024

WHO Minta Gambaran Realistis Tentang Situasi Covid-19 di China

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi, varian Omicron. Foto: Reuters

Para ilmuwan di komite penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginginkan gambaran yang lebih realistis tentang situasi Covid-19 dari para ahli China.

WHO mengundang para ilmuwan China ke pertemuan tertutup yang berlangsung secara virtual Selasa (3/1/2023) guna membahas evolusi virus serta meminta data tentang varian mana yang beredar di negara tersebut.

“Kami ingin melihat gambaran yang lebih realistis tentang apa yang sebenarnya terjadi,” kata Prof Marion Koopmans, ahli virologi Belanda yang duduk di komite WHO itu, seperti dilaporkan Antara.

Dia menilai beberapa data dari China, seperti angka rawat inap tidak terlalu kredibel.

“Adalah kepentingan China sendiri untuk tampil dengan informasi yang lebih terpercaya,” tutur Koopmans.

China diketahui telah mencabut kebijakan nol Covid-19 pada Desember 2022. Kasus Covid-19 di negara itu sekarang melonjak, meskipun data resmi tidak merata.

Koopmans mengatakan mereka hanya melihat sebagian kecil dari kasus China yang genomnya diurutkan sejauh ini yaitu sekitar 700, dan menyerukan pembentukan jaringan pengawasan global untuk melacak SARS-CoV-2.

“Saat ini, apa yang kami dapatkan sangat tidak merata, tetapi itu juga menjadi kenyataan di belahan dunia lain,” kata dia.

Sementara Profesor Tulio de Oliveira, ilmuwan Afrika Selatan yang juga duduk di komite WHO mengatakan telah mendeteksi sejumlah varian baru.

Menurut dia, tentu saja akan baik untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari China, tetapi ini juga berlaku secara global.

Sejauh ini, data pengurutan genom dari China yang diberikan ke hub GISAID daring menunjukkan varian yang beredar di sana merupakan cabang dari Omicron, sama dengan varian yang dominan di seluruh dunia.

Bulan lalu, WHO belum menerima data dari China tentang angka rawat inap Covid-19 yang baru sejak Beijing mencabut kebijakan nol Covid-19.

Hal itu mendorong beberapa ahli kesehatan untuk mempertanyakan apakah mungkin ada informasi tersembunyi tentang tingkat keparahan wabah di China.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs