Jumat, 22 November 2024

WHO Catat 160 Anak Meninggal Setiap Hari di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Seekor merpati diantara puing puing serangan Israel ke Gaza. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (27/10/2023) mengesahkan sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Resolusi tersebut disahkan dengan 120 suara mendukung, 14 suara menolak, dan 45 suara abstain. Foto: XInhua Seekor merpati diantara puing puing serangan Israel ke Gaza. Foto: XInhua

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa (7/11/2023), mencatat lebih dari 11.000 orang, atau sekitar 0,5 persen dari total populasi di Jalur Gaza yang meninggal akibat serangan Israel. Dari jumlah itu, tercatat rata-rata 160 anak meninggal setiap hari di sana.

“Sejauh ini, 16 tenaga kesehatan meninggal saat bertugas, dan WHO sedang berupaya untuk mendukung para tenaga kesehatan di Gaza dan kembali memohon untuk keselamatan mereka,” kata Christian Lindmeier Juru Bicara WHO dalam sebuah konferensi pers.

Dikutip Antara dari Xinhua, Rabu (8/11/2023), Lindmeier mengatakan 102 serangan terhadap fasilitas kesehatan tercatat di Gaza, sementara 121 serangan lainnya terjadi di Tepi Barat, dan 25 serangan di Israel.

Menurut dia, saat ini 14 rumah sakit di Gaza tidak beroperasi akibat krisis bahan bakar atau kerusakan.

Pada saat yang sama, tidak ada hal yang dapat menjustifikasi kengerian yang dialami warga sipil di Gaza, yang membutuhkan air, makanan, dan perawatan kesehatan, dan tingkat kematian.

“Serta penderitaan yang mereka hadapi sungguh tak terbayangkan,” kata Lindmeier menekankan.

Sebagai informasi, Selasa (7/11/2023) kemarin, menandai satu bulan sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

Pejabat WHO itu juga mengatakan, warga di Israel merasa takut dan mencemaskan nasib dari 200 lebih orang yang disandera oleh kelompok Hamas.

Untuk itu, dia menegaskan kembali seruan untuk secepatnya membebaskan seluruh sandera, yang banyak di antaranya membutuhkan perawatan medis mendesak.

Sementara itu, Jens Laerke Juru Bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA), mengatakan kepada awak media bahwa sebanyak 561 truk telah memasuki Gaza sejak 21 Oktober, namun tidak ada satu pun yang membawa bahan bakar akibat larangan dari otoritas Israel.

Alessandra Vellucci, Direktur Layanan Informasi PBB di Jenewa, mengatakan dalam konferensi pers bahwa lebih dari 1,5 juta orang di Gaza mengungsi, dan hampir separuhnya berlindung di fasilitas-fasilitas PBB.

Gaza mengalami situasi kemanusiaan yang sangat mengerikan, dengan minimnya rumah sakit yang beroperasi dan sejumlah serangan terhadap fasilitas kesehatan. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs