Dydik Rudy Prasetyo Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengklarifikasi bahwa penipuan peminjaman uang melalui WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya tidak benar.
Hal tersebut ia sampaikan saat on air di Radio Suara Surabaya pada Selasa (14/3/2023), setelah Munar Fatah seorang pengusaha pupuk mengaku tertipu dengan mengirimkan uang sebesar Rp35 juta.
Munar mengaku mendapatkan telepon dari oknum penipu yang mengaku Kadis Pertanian Provinsi Jatim untuk mengajak bekerja sama proyek pengadaan pupuk.
Ia bercerita kepada Radio Suara Surabaya, pada tanggal 18 Februari 2023 dihubungi oleh orang yang mengaku staf pribadi Kadis Pertanian Provinsi Jatim. Setelah itu, Munar diberi nomor WhatsApp yang mengaku Kadis Pertanian Provinsi Jatim.
Lalu, Munar bertukar pesan dengan pemilik nomor tersebut. Hingga pada tanggal 19 Februari, penipu tersebut mengatakan ingin meminjam uang sebesar Rp35 juta.
Sebelumnya, Munar menyatakan bahwa dirinya mendapatkan undangan yang isinya Kadis Pertanian Provinsi Jatim mengundang dirinya untuk datang ke kantor Dinas Pertanian Jatim pada tanggal 21 Februari 2023.
Ia menambahkan, undangan tersebut dilengkapi dengan tanda tangan dan foto Kadis Pertanian Jatim. Sehingga ia percaya. Munar juga mengaku belum pernah bertemu Kadis Pertanian Provinsi Jatim.
Mengalami keraguan, Munar memutuskan untuk datang ke Dinas Pertanian pada tanggal 21 Februari sesuai dengan undangan yang dia dapatkan. Namun, ia mendapatkan informasi yang menyatakan bahwa ada sejumlah orang yang juga mengalami kasus yang sama dengan dirinya.
Munar mengatakan, bahwa dirinya memilih untuk tidak melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib karena kesibukan.
Dirinya lebih memilih menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Radio Suara Surabaya setelah ada salah satu temannya yang juga mengalami hal yang sama, dengan tujuan agar teman-teman yang lain jangan sampai ada yang tertipu lagi.
“Rata-rata yang tertipu adalah orang yang biasa main proyek. Karena berapapun pinjam duit akan kita kasih,” kata Munar.
Munar menambahkan, penipu sudah mengetahui seluk beluk orang-orang yang biasa main di proyek. Bahkan oknum itu mengetahui informasi apapun tentang Munar, mulai dari aktivitas hingga nama panggilan.
Dirinya juga mengatakan, bahwa sebelumnya ia pernah meminjamkan uang kepada pejabat sehingga dia mempercayai modus penipuan ini.
“Pernah ada pejabat pinjam uang pada 2016. Pinjam untuk alasan ke luar kota, tapi dikembalikan,” katanya.
Menanggapi hal ini, Dydik menegaskan bahwa pihak Dinas Pertanian Provinsi Jatim tidak pernah meminta uang dengan jumlah tertentu untuk proyek pengadaan.
“Dinas juga punya prosedur pengadaan proyek sesuai dengan RUP. Jika lebih dari 200 juta maka akan dilelang, kalau penunjukan ya pasti langsung diundang. Kedua, Dinas Pertanian tidak ada pengadaan pupuk sejak tahun 2014,” tegas Dydik.
Ia juga memberikan imbauan kepada para pengusaha agar lebih berhati-hati agar tidak mengalami kejadian yang sama.
“Harusnya cek dulu RUP (Rencana Umum Pengadaan) Dinas apakah proyeknya memang ada atau tidak. Intinya, Dinas Pertanian tidak ada pengadaan proyek pupuk di 2023 maupun 2022 dan tidak pernah berhubungan secara langsung dengan para produsen,” tutupnya.(ihz/dfn/ipg)