Kemenparekraf Racik Standar Bebas Rokok untuk Pariwisata Berkelanjutan
Rabu, 6 Desember 2023 | 16:36 WIB
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mendukung penguatan kawasan tanpa rokok di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Achmad Jazidie Rektor Unusa mengatakan, upaya itu dilakukan dengan menggelar edukasi melalui talkshow International Tobacco Control Research Network, untuk memberi kontribusi positif dalam mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
“Melalui edukasi ini, harapannya menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat di Surabaya, dan seterusnya di seluruh Indonesia,” ucapnya di Unusa, Rabu (6/12/2023).
Edukasi itu, kata dia, sekaligus menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama tentang bahaya rokok.
Abdillah Ahsan Koordinator Indonesia Tobacco Control Research Network (ITCRN) menyatakan, kawasan tanpa asap rokok merupakan hal yang penting dan harus diwujudkan.
“Kawasan tanpa rokok bukan hanya sebuah tren, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata pria yang juga Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) itu.
Sementara itu, Ubaidillah Zuhdi Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) yang tergabung dalam ITCRN mengungkapkan bahwa dalam penelitian yang dilakukan, perubahan kebijakan pajak tembakau tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian dan konsumsi rokok.
“Dalam fenomena kenaikan harga rokok, jika dinaikkan 100 persen, hanya menurunkan empat batang dalam satu pack rokok,” tuturnya.
Kondisi itu, kata dia, menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, Ubaidillah menegaskan saat ini sangat diperlukan peranan dan edukasi untuk mengurangi prevalensi merokok untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
Dengan upaya tersebut, dia berharap berbagai pihak dapat sadar akan bahaya merokok dan mulai menerapkan hidup sehat untuk mewujudkan lingkungan tanpa asap rokok.(ris/bil/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
