Jumat, 22 November 2024

Unjuk Rasa Kecam Aksi Pembakaran Al Quran Dihadiri Ratusan Orang di Pamekasan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kholil Asy'ary Wakil Bupati Pamekasan Periode 2013-2018 berorasi pada aksi damai menyikapi kasus pembakaran kitab suci Al Quran di Swedia di depan kantor DPRD Pamekasan, Senin (30/1/2023). Foto: Antara

Di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, ratusan orang berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran kitab suci Al Quran yang terjadi di Swedia dan Denmark.

Massa datang dengan mengendarai mobil bak terbuka sembari membawa poster dan spanduk yang berisi kecaman atas aksi pembakaran kitab suci umat Islam yang dilakukan oleh politikus asal Denmark belum lama ini.

“Kami datang ke lembaga legislatif ini agar aspirasi kami disampaikan kepada pemerintah. Kami mengecam dan mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al Quran di Swedia itu,” kata Kholil Asy’ary juru bicara pengunjuk rasa dalam orasinya, Senin (30/1/2023).

Melansir dari Antara, Kholil yang juga Wakil Bupati Pamekasan periode 2013-2018, turut bergabung dengan ratusan orang dari sejumlah organisasi kemasyarakatan di wilayah itu.

Selain Kholil Asy’ary, Halili Yasin Ketua DPRD Pamekasan juga ikut berorasi di mimbar komando bersama para pengunjuk rasa.

“Kejadian ini berpotensi menciptakan konflik yang lebih luas antar umat beragama. Oleh karena itu, kami juga mengecam dan meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut,” katanya.

Beberapa tuntutan yang ingin coba disampaikan pengunjuk rasa yaitu pertama, mengutuk keras pembakaran Al Quran. Kedua, meminta pemerintah memanggil duta besar Swedia dan Denmark untuk segera meminta maaf.

Ketiga meminta agar PBB tegas dalam kasus ini karena jika dibiarkan dan tidak segera ditangani, maka berpotensi memicu gelombang reaksi yang semakin luas dari umat Islam, menurut K.H. Abdul Aziz, salah satu perwakilan pengunjuk rasa lainnya.

Tuntutan keempat, Meminta pemerintahan Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan negara yang bersangkutan. Kelima, meminta pemerintah tegas dalam merespons tindakan tak terpuji warga di Swedia yang telah menyakiti umat Islam seluruh dunia.

Tuntutan keenam, menyerukan kepada umat Islam agar memboikot produk Swedia dan Denmark. Tuntutan ketujuh, mengajak umat Islam seluruh dunia untuk bersama mencintai, menjaga dan mengamalkan Al Quran.

Halili Ketua DPRD Pamekasan berjanji akan menyampaikan tuntutan yang disampaikan umat Islam di Pamekasan itu kepada pemerintah pusat melalui DPR RI.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak karena berkat dukungan dan komitmen baik, aksi ini berlangsung dengan damai,” ujar Halili yang disambut tepuk tangan massa pengunjuk rasa.

Sementara itu, sekitar 288 personel gabungan dari kepolisian, Satpol PP dan Dishub diterjunkan guna mengamankan aksi damai umat Islam di kantor DPRD Pamekasan.(ant/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs