Jumat, 22 November 2024

Unicef Dorong Surabaya Jadi Contoh Kota Ramah Anak di Asia Pasifik

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menerima kunjungan UNICEF wilayah Jawa. Foto: Dok/ Diskominfo Kota Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dan dua orang perwakilan “Forum Anak Surabaya”, dijadwalkan menjadi narasumber the 10th Asia-Pacific Forum for Sustainable Development, pada Senin (27/3/20223) besok.

Dalam agenda acara “Child Friendly Cities to Accelerate Recovery in East-Asia and the Pacific” itu, Eri Cahyadi bersama Neerzara Syarifah Alfarizi dan Achmad Hilmy Syarifudin akan membahas Kota Surabaya sebagai pusat peluang dan kemajuan ekonomi. Serta, secara bersamaan membahas urban paradox, yaitu situasi meningkatnya ketidaksetaraan bagi anak-anak perkotaan.

Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Unicef secara khusus mengundang para narasumber tersebut, karena ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Asia, sebagian anak-anak perkotaan kini menjadi kelompok miskin baru pada populasi anak-anak secara umum.

“Dampak urbanisasi yang tidak terencana, bencana lingkungan, krisis sosial dan wabah kesehatan, membuat lingkungan perkotaan menjadi risiko penghambat bagi anak-anak di Asia dan Pasifik untuk tumbuh dan mencapai cita-cita mereka. Kami ingin menghadirkan Kota Surabaya sebagai anti-tesa atau pemberi solusi atas kondisi tidak baik ini,” terang Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan Unicef untuk Wilayah Jawa di Surabaya dalam keterangannya, Sabtu(25/3/2023).

Arie menambahkan inisiatif Kota Pahlawan mendaftarkan diri menjadi anggota Child Friendly City Initiative (CFCI) atau bagian dari sebuah inisiatif Kota Ramah Anak di tingkat dunia, akan membantu Surabaya, Petaling Jaya, Shenzen, Naga City dan kota-kota lainnya di Asia Pasifik menekan ketidaksetaraan. Juga, dapat membuka akses pelayanan dan perlindungan anak untuk semua anak, tanpa terkecuali.

Unicef merasa Kota Surabaya dan kota-kota CFCI lain akan mengimplementasikan Agenda 2030, khususnya “SDG 11: Sustainable Cities and Communities” atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-11. Yaitu, kota yang berkelanjutan dengan penanganan secara holistik terhadap masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan anak dan keluarga di tingkat lokal.

Dalam forum internasional ini, Eri Cahyadi akan ditanya anak-anak dari negara-negara Asia Pasifik tentang peran perkotaan. Terutama Kota Surabaya, dalam meningkatkan peran partisipasi pada proses pembangunan kota, serta apa yang diperlukan agar aspirasi anak-anak dapat dilaksanakan pada perencanaan pembangunan kota.

“Mendengarkan anak-anak adalah komponen penting dari kerja Unicef dengan pemerintah Kota dan komponen masyarakat lainnya. Unicef ingin melihat situasi dimana anak-anak dapat berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan sosial ekonomi dan penggunaan sumber daya kota agar dapat dirasakan oleh anak-anak di semua sudut perkotaan,” jelas Arie.

Selain itu, dia meyakini semua hal tersebut selaras dengan pernyataan Walikota Surabaya soal pembangunan kota dapat dilakukan dengan cermat dan baik, karena dibangun untuk generasi berikutnya yang akan menjadi pemimpin selanjutnya pula. “Dan tentunya, selaras dengan cita-cita Pak Walikota menjadikan Surabaya anggota CFCI, Kota Sahabat Anak tingkat Dunia,” pungkasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs