Serangkaian kegiatan hari terakhir Konferensi Internasional Ke-10 UNESCO Global Geopark (UGGp) di Kota Marrakesh, Maroko pada 7-9 September 2023, tetap berlangsung meski sempat ada penundaan karena gempa magnitudo 6,8 mengguncang negara itu, pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.
Hudiyono Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Disbudpar Jatim) yang hadir di Maroko mewakili Gubernur Jatim mengatakan, serangkaian agenda di hari terakhir sempat mundur beberapa jam, karena tempat acara yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa.
“Ada perubahan waktu sedikit, juga ada perubahan tempat acara. Karena tempat acara yang ditempatkan untuk penyerahan penghargaan (UNESCO Global Geopark) sudah banyak keretakan-keretakan ya, sehingga kita dipindah ke tempat yang kira-kira jaraknya 50 meter dari lokasi awal,” jelasnya waktu dihubungi Radio Suara Surabaya, Sabtu (9/9/2023).
Kegiatan seperti penyerahan sertifikat UGGp termasuk ke Geopark Ijen yang mewakili Jatim, dilanjutkan dengan kondisi darurat di sebuah tenda. Beberapa agenda hiburan seperti festival pemutaran film dan field trip, dihilangkan sesuai kesepakatan panitia.
“Karena kondisi darurat, seluruh rangkaian acara dipindahkan di satu tenda besar. Keputusan panitia tadi pagi, acara akan tetap berlangsung di tenda tersebut. Ada closing (seremoni) dan dinner tetap dilaksanakan tapi tanpa musik dan hiburan. Untuk agenda field trip di site M’Goun Geopark (Maroko) akan dihilangkan dan biaya field trip akan disumbangkan ke korban gempa bumi,” tambahnya.
Kota Marrakesh sendiri terbilang cukup dekat dari lokasi pusat gempa di pegunungan High Atlas yang menewaskan kurang lebih 800 orang itu.
Terkait hal ini, Hudiyono memastikan seluruh rombongan delegasi Jatim yang datang ke Maroko untuk menghadiri langsung penetapan Geopark Ijen sebagai UGGp semuanya dalam kondisi baik-baik saja.
Hudiyono yang turut serta dalam rombongan menceritakan, pada saat gempa terjadi sekitar pukul 23.11 waktu setempat (sekitar pukul 05.00 WIB), dirinya bersama seluruh delegasi Jatim sedang berada di hotel.
“Alhamdulillah semua tim begitu ada gempa karena sudah ada peringatan dini (dari pihak hotel), teman-teman semua segera turun dan Alhamdulillah semuanya dalam keadaan selamat. Mohon doa restu masyarakat Jawa Timur, agar kita bisa menjalankan amanah untuk tugas ini,” ungkapnya.
Selain itu, seluruh rombongan peserta konferensi juga dipastikan selamat dari gempat tersebut, dan telah diimbau oleh panitia selalu berkomunikasi untuk memastikan kondisi.
Sekadar informasi, Ijen Geopark resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) atau Jaringan Geopark Dunia dalam Konferensi Internasional Ke-10 UGG di Marrakes, Maroko pada 7-9 September 2023.
Penetapan UGGp itu, diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat internasional sehingga mendorong kunjungan orang ke Kabupaten Banyuwangi maupun Kabupaten Bondowoso, lokasi Geopark Ijen.
Turut berangkat ke Maroko, selain Hudiyono Kepala Disbudpar Jatim, ada Ipuk Fiestiandani Bupati Banyuwangi dan Salwa Arifin Bupati Bondowoso beserta tim. (bil/iss)