Sepuluh mahasiswa dari Western Australia melakukan Student Mobility di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Selasa (27/6/2023). Mereka akan belajar di Unesa selama sepekan ke depan.
Madlazim Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Unesa mengatakan, kegiatan ini adalah kolaborasi dalam program Western Australia and East Java Universities Consortium (WAEJUC) 2023.
“Program yang diselenggarakan pada 2019 itu off sementara dan kembali diselenggarakan 2023. Ini merupakan bagian dari implementasi MBKM yang memberikan sejumlah manfaat bagi mahasiswa,” ucapnya.
Program tersebut memfasilitasi mahasiswa asing untuk belajar dan mengenal bahasa serta budaya Indonesia. Selain itu, juga memberikan kesempatan mahasiswa Unesa untuk mengembangkan diri.
Asrori Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Unesa mengatakan, kesepuluh mahasiswa Australia itu datang untuk belajar bahasa bersama tim Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan untuk seni budaya diarahkan dengan menjejaki Joglo Fakultas Bahasa Seni (FBS).
“Di sana mereka dikenalkan berbagai jenis tarian dan alat musik tradisional berupa gamelan. Mereka tidak hanya melihat. Tetapi juga langsung memperagakan tarian dan mempelajari langsung bagaimana memainkan gamelan yang dibimbing tim FBS,” ucapnya.
Selain itu, Unesa juga mengenalkan kuliner dan wisata di Jawa Timur (Jatim) kepada sepuluh mahasiswa itu.
“Dalam akhir program nanti mahasiswa peserta program ini harus buat paper dan presentasi apa yang mereka pelajari dan dapatkan selama di sini. Kegiatan ini berbobot lima kredit atau sks oleh kampus asalnya,” ucapnya.
Usamah dari Edith Cowan University mengaku antusias mengikuti program ini. Dia juga tertarik dengan perbedaan budaya dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
“Ini salah satu hal yang paling ingin saya pelajari setelah berada di Indonesia, yaitu belajar BIPA di Unesa. Luar biasa. Budayanya banyak, unik, dan penuh makna,” ucapnya. (ris/saf/faz)