Jumat, 22 November 2024

UC Dorong Potensi Desa dengan Manfaatkan Limbah Pakaian

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Fashion Product Desain Universitas Ciputra (UC) Surabaya mendorong pengoptimalan potensi desa dengan memanfaatkan limbah pakaian melalui program penguatan kapasitas organisasi. Foto: Universitas Ciputra Surabaya Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Fashion Product Desain Universitas Ciputra (UC) Surabaya mendorong pengoptimalan potensi desa dengan memanfaatkan limbah pakaian melalui program penguatan kapasitas organisasi. Foto: Universitas Ciputra Surabaya

Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Fashion Product Design Universitas Ciputra (UC) Surabaya mendorong pengoptimalan potensi desa dengan memanfaatkan limbah pakaian melalui program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan.

Jony E Yulianto Ketua Pelaksana PPK Ormawa mengatakan, upaya tersebut dilakukan di Desa Bungurasih dengan menggelar pelatihan pemanfaatan limbah pakaian untuk diubah menjadi produk inovatif berupa baju untuk hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.

“Ada sepuluh warga yang mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah pakaian ini. Sudah empat bulan mendampingi ibu-ibu penjahit di desa Bungurasih dalam membuat pakaian hewan,” ucapnya dalam keterangan, Senin (23/10/2023).

Setelah mengikuti pelatihan, ia mengatakan bahwa ibu-ibu langsung praktik dan menjual karyanya di bazar-bazar seperti mall.

Dalam prosesnya, mereka berhasil menjual sebanyak 130 produk pakaian hewan. Pascapenjualan mereka kemudian melakukan evaluasi bersama mahasiswa.

“Saya bangga bisa membuat ibu-ibu jadi bisa menjahit dan menjual baju hewan. Semoga Bungurasih Handmade bisa berlanjut dan menjadi salah satu pendapatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan itu, kata Jony, juga ditujukan untuk memperkenalkan potensi Bungurasih sebagai desa kreatif melalui brand Bungurasih Handmade.

“Saya berharap brand Desa Bungurasih sebagai desa kreatif semakin kuat. Selain itu, agar di masa depan, ada kolaborasi lain antara mahasiswa dan warga desa untuk mengoptimalkan potensi desa dan pendapatan warga melalui program inovatif lainnya,” ucapnya.

Natasya salah satu mahasiswa anggota tim PPK Ormawa mengaku senang bisa langsung berinteraksi dengan Ibu-ibu penjahit dalam pengabdian.

“Bisa belajar dan juga menerapkan ilmu langsung di lapangan,” tuturnya.

Sementara itu, Yansih salah satu peserta dari Desa Bungurasih mengungkapkan rasa syukur, karena ada mahasiswa yang mau dengan telaten dalam mendampingi selama pelatihan.

“Saya salut karena mahasiswa benar-benar membimbing dari awal pelatihan dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi kami,” pungkasnya.(ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs