Menumbuhkan mimpi anak jalanan, PT PLN fasilitasi edukasi nonformal kepada anak jalanan yang tergabung dalam Save Street Children Surabaya (SSCS) untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman.
Sebanyak 30 siswa sekolah anak jalanan dengan rentang usia Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) diajak PLN untuk lebih mengenal beragam profesi melalui study tour ke KidZania Surabaya, Minggu (26/2/2023).
Tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan kepada anak-anak berbagai macam profesi dengan cara bermain sekaligus belajar. Dalam kesempatan ini, anak-anak berkesempatan mencoba berbagai macam profesi seperti menjadi dokter, pemadam kebakaran, penyiar radio, pilot, polisi, dan lain sebagainya.
Hamzah Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN mengatakan, melalui pendampingan dan dukungan penuh, PLN ingin siswa-siswi anak jalanan bisa mewujudkan cita-cita di masa depan melalui pengayaan keterampilan.
“Jika sebelumnya kami memfasilitasi edukasi multimedia, fotografi, dilengkapi dengan perpustakaan dan rumah singgah. Sekarang, kami mengajak anak-anak berlibur, bermimpi setinggi-tingginya. Bahwa profesi-profesi yang mereka coba perankan hari ini bisa menjadi kenyataan suatu saat nanti,” papar Hamzah.
Diketahui, sejak 2019 PLN Peduli telah mendampingi Sekolah Anak Jalanan yang digagas SSCS melalui pemberian motor pintar yang digunakan untuk membawa buku bacaan dan sarana edukasi di berbagai lokasi kegiatan mengajar untuk anak-anak jalanan.
Kemudian, pada tahun 2020, PLN Peduli memberikan bantuan sarana penunjang edukasi berupa laptop dan tablet untuk membantu anak-anak mengikuti pendidikan secara daring.
“Pada tahun 2021, PLN menyediakan basecamp utama kegiatan Sekolah Anak Jalanan yang dilengkapi dengan PLN Edu, tempat singgah yang kemudian diberi nama Rumah Anak Merdeka. Sementara, pada tahun 2022 PLN Peduli memberikan edukasi nonformal berupa pembekalan kompetensi digital untuk fotografi dan kompetensi digital lain. Jadi pendampingan yang kami berikan bersifat pengayaan di luar materi sekolah sehingga waktu mereka yang dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk belajar dan memperkaya kompetensi yang harapannya menurunkan intensitas turun ke jalan atau berhenti sama sekali,” imbuh Hamzah.
Acok salah satu siswa Sekolah Anak Jalanan, menuturkan mimpi dan harapannya untuk menjadi seorang pilot. Ia mengaku senang dapat mencoba langsung mengemudikan pesawat dan mecoba berbagai profesi lainnya dalam kegiatan ini.
“Senang sekali, mendapat pengalaman baru dan pengetahuan tentang profesi-profesi lainnya,” tutur Acok.
Advin Mariyono General Coordinator SSCS, mengapresiasi penuh bantuan PLN dan berkomitmen terus mendorong relawan dan pengurus SSCS untuk senantiasa menjalankan edukasi kepada anak-anak sebagai jembatan dalam meraih cita-cita.
“Kami sebagai sukarelawan tentunya sangat terbantu apabila passion kami untuk berbagi kepada adek-adek didukung dan didampingi penuh oleh PLN. Yang paling membuat kami sangat bersyukur adalah roadmap dan rencana ke depan yang jelas dari PLN sehingga anak-anak jalanan ini nanti menjadi berdaya, mandiri dan berkompetensi unggul,” tandas Advin.(ihz/ipg)