Jumat, 22 November 2024

Tim Investigasi Jatuhnya Dua Pesawat TNI AU Mulai Kumpulkan Data di Lapangan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU. Foto: Istimewa

Tim investigasi yang dibentuk TNI Angkatan Udara (AU) untuk menangani insiden jatuhnya dua pesawat jenis Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), saat ini sudah dalam proses pengumpulan data.

Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU mengatakan, tim tersebut sudah mencapai tempat kejadian dan sedang mengumpulkan data-data, maupun barang-barang untuk kebutuhan penyelidikan.

“Kita akan mengamankan flight data recorder dari pesawat. Kita semua akan mengikuti semua perkembangannya dari kejadian ini,” jelas Agung dalam keterangannya usai pemakaman para prajurit yang gugur itu di TMP Untung Suropati, Malang, Jumat (17/11/2023).

Terkait ditemukannya flight data recorder, Agung menjelaskan kalau saat ini pihaknya belum bisa memberikan kepastian. Ini dikarenakan di lokasi kejadian, ada kendala sinyal telepon untuk berkomunikasi dengan tim di lapangan.

“Tapi dari foto yang dikirim tadi pagi sudah sampai di tempat dan mestinya kalau pesawatnya masih utuh, saya kira (flight data recorder) masih ada. (Tapi) saya belum bisa mengklarifikasi sudah diambil atau belum,” imbuhnya.

Menurutnya, selain flight data recorder, ada bukti-bukti pendukung lain yang dipakai oleh tim investigasi.

“Seperti contohnya kalau ada jarak jatuh berapa, puing-puingnya dimana itu akan bisa memberikan gambaran seperti apa yang terjadi. Sehingga kita bisa perbaiki prosedur penerbangan berikutnya, supaya tidak terjadi hal semacam ini,” ungkapnya.

Demikian dengan evakuasi bangkai pesawat, Kadispen AU belum bisa memastikan makan waktu berapa lama, karena terkendala medan yang sulit.

“Kita mungkin harus memotong pesawat dan mungkin mengangkutnya menggunakan helicopter atau menggunakan cara lain,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua pesawat Super Tucano sedang menjalani latihan latihan formation flight dan lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Pesawat diketahui terbang pada pukul 10.51 WIB dari Lanud Abdulrachman Saleh. Namun sekitar 11.18 WIB, dua pesawat yang jatuh dilaporkan sudah lost contact.

Dalam latihan itu, Letkol Pnb Sandhra dan Kolonel Adm Widiono menumpang pesawat dengan nomor registrasi TT-3111, sementara Mayor Pnb Yuda dan Kolonel Pnb Subhan di pesawat dengan nomor registrasi TT-3103.

Sementara ada dua lokasi jatuhnya pesawat. Pertama di perbatasan antara Desa Bulukandang dan Desa Panditan di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Sementara lokasi kedua berada di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Adapun para prajurit itu bakal dimakamkan di duat tempat yang berbeda, yakni di TMP Untung Suropati Malang dan di Madiun.

“Tiga jenazah akan dimakamkan di TMP Suropati di Malang, dan satu lainnya digeser ke Madiun untuk dimakamkan di TMP Madiun,” ujar Agung.

Agung menyampaikan untuk tiga jenazah, yaitu Marsekal Pertama (Marsma) TNI Subhan, Marsma TNI Widiono, dan Kolonel Sandhra Gunawan akan dimakamkan di TMP Untung Suropati. Sedangkan satu prajurit yaitu Letnan Kolonel Seta dikebumikan di Madiun atas permintaan keluarga.

“Sedangkan yang dimakamkan di Madiun adalah Seta,” tandasnya. (bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs