Jumat, 22 November 2024

Tiga Bangunan di Surabaya Ambruk saat Pengerjaan Box Culvert, Satu Motor Tertimbun Reruntuhan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Bangunan ambruk di Jalan Kapasari Surabaya, tampak pemiliknya menyelamatkan barang-barang jualan berupa onderdil sepeda motor, Selasa (5/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tiga bangunan di kawasan Jalan Kapasari 63 A, B, dan C Surabaya ambruk saat pengerjaan proyek box culvert pada Senin (4/9/2023) malam.

Pantauan suarasurabaya.net hingga Selasa (5/9/2023) siang pukul 13.00 WIB, keluarga pemilik tiga toko yang ambruk masih gotong-royong menyelamatkan beberapa barang ke tempat lebih aman.

Mayoritas, barang dagangan onderdil sepeda motor bekas dan baru yang masih utuh. Sebagian lainnya ikut hancur tertimpa reruntuhan atap dan bangunan.

Naimah (38 tahun) salah satu dari total delapan pemilik bangunan, yang saat kejadian berada dalam toko menyebut, tempat berjualan yang juga dihuninya bersama suami dan anaknya itu ambruk sekitar pukul 00.00 WIB.

Semula dia dan keluarga merasakan getaran sekitar pukul 22.00 WIB. Saat mengintip ke luar rumah, ia melihat alat berat tepat berada di depan pintunya.

“Lumayan lama. Moro-moro (tiba-tiba) langsung ambruk. Kepala saya ketindihan salon (sound). Posisi kamar saya ada seng, jadi kayu besar masuk, patah,” beber Naimah ditemui suarasurabaya.net pada Selasa (5/9/2023) di sela-sela mengangkuti barang-barangnya.

Beruntung ia dan suaminya yang ada di dalam bangunan tadi malam belum tidur. Saat kejadian, mereka langsung menyelamatkan diri dengan merangkak keluar.

“Toko sebelah kosong. Saya tidak apa-apa (tidak luka) cuma benjol di kepala. Suami (Solikin) juga tidak apa-apa,” imbuhnya.

Satu motor milik Naimah masih tertimbun reruntuhan bangunan ambruk di Jalan Kapasari Surabaya, Selasa (5/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Kini yang bisa dilakukannya bersama tujuh anggota keluarga lain, mengungsi sementara di rumah saudara terdekat. Termasuk membawa barang-barang jualan sampai ketiga tokonya bisa ditempati lagi.

“Sudah 15-16 tahun tinggal di sini. Cuma saya, suami, sama anak. Kalau yang lain punya rumah, jadi mereka pulang,” tambahnya.

Dari pihak kontraktor pengerjaan box culvert, Febri selaku pengawas membantah ada alat berat yang menyentuh atap atau bagian bangunan Naimah.

“Mungkin (ambruk) karena getarannya. Karena bawah bangunan tidak ada pondasi, cuma bata langsung. Pengerjaan mulai depan rumah yang belum ditutup (box culvert),” jelasnya.

Pemilik bangunan ambruk di Jalan Kapasari Surabaya menyelamatkan barang-barang jualan berupa onderdil sepeda motor, Selasa (5/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Terpisah, Laksita Rini Sevriani Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya mengaku baru menerima laporan pagi tadi.

“Tadi terima laporan jam tujuh pagi. Itu kejadian tadi malam. Kurang lebih pukul 00.00 WIB. Kita tindaklanjuti koordinasi dengan lurah, camat, dan DSDABM,” jelas Rini.

Langkah selanjutnya, akan digelar mediasi antara Pemerintah Kota Surabaya, pihak kontraktor, dengan pra pemilik bangunan yang masih satu keluarga itu di Kantor Kelurahan Kapasari pukul 13.00 WIB.

“Kalau teman-teman BPBD membantu pembersihan nanti. Sementara kita tutup dulu lokasinya takutnya masyarakat nanti banyak yang masuk jadi ditutup pakai terpal. Nanti setelah listrik padam, kemudian dari DSDABM mediasinya seperti apa, kita akan pembersihan. Baru pemilik toko bisa ambil barang-barang, kita bantu,” tandasnya. (lta/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs