Jumat, 22 November 2024

Terjebak Macet di Jalan Lontar: Sudah Rugi Waktu, Rugi Biaya Juga

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Idfi Setyaningrum Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Ubaya (kanan) didampingi Aluisius Hery Pratono Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Ubaya (tengah) dan Bambang Budiarto Pengamat Ekonomi Ubaya saat konferensi pers Kebutuhan dan Kelayakan Ekonomi Radial Road Surabaya Barat, Selasa (26/9/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net Idfi Setyaningrum Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Ubaya (kanan) didampingi Aluisius Hery Pratono Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Ubaya (tengah) dan Bambang Budiarto Pengamat Ekonomi Ubaya saat konferensi pers Kebutuhan dan Kelayakan Ekonomi Radial Road Surabaya Barat, Selasa (26/9/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Pengendara mobil bisa menanggung biaya operasional dua kali lipat jika terjebak macet di Jalan Lontar, Surabaya. Hal ini diungkapkan Idfi Setyaningrum Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Surabaya (Ubaya), Selasa (26/9/2023).

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ubaya pada Agustus 2023 kata Idfi, biaya operasional mobil yang terjebak macet di Lontar mencapai Rp12.937 per kilometer. Sedangkan ambang batas atas tarif taksi online di Jawa Timur Rp6.500 per kilometer.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa dengan dibangunnya Radial Road di kawasan Lontar, dapat mendorong penghematan biaya dan waktu bagi pengguna jalan.

“Kelayakan ekonomi suatu proyek salah satunya dinilai dari manfaat langsung dari proyek tersebut, di mana hal itu diperoleh dari penghematan biaya pemakai jalan yang komponen utamanya adalah biaya operasional kendaraan dan nilai waktu perjalanan,” ucapnya dalam konferensi pers di kampus Ubaya, Selasa (26/9/2023).

Ia mengatakan bahwa saat hari kerja, kondisi macet berada di antara jam 06.00 – 11.00 WIB, khusus kendaraan berat pukul 11.00-16.00 dengan kecepatan rata-rata 10,59 km/jam. Sedangkan saat akhir pekan, jam macet pukul 06.00 – 11.00 WIB dengan kecepatan rata-rata 12,78 km/jam.

Untuk layanan Jalan Lontar di hari kerja sendiri, memiliki volume mencapai 88 persen sehingga arus lalu lintas tidak stabil dan laju kendaraan rendah. Sedangkan, di akhir pekan mencapai 153 persen, sehingga arus lalu lintas terhambat hingga berhenti.

“Keluhan lain masyarakat adanya ketidaknyamanan pengguna jalan, dan masyarakat sekitar juga mengeluhkan jalan berdebu dan polusi akibat volume kendaraan yang padat,” ujarnya.

Sehingga menurutnya, Radial Road merupakan proyek yang tepat untuk mengurai kemacetan di daerah barat Surabaya, karena akses pengguna jalan hanya bertumpu pada jalan Lontar, Lakarsantri, dan Citra Raya Unesa.

Sementara untuk ekspektasi masyarakat dengan adanya Radial Road, kata dia, dapat memudahkan akses, menghilangkan keruwetan di Jalan Lontar, dan memudahkan bagi warga Jalan Lontar dalam beraktivitas sosial.

Penelitian Ubaya tersebut, dilakukan dengan metodologi riset analisa kualitatif dan kuantitatif, menggunakan survei test drive dan survei wawancara, yang dilakukan kepada 30 responden yang tinggal dan beraktivitas di Jalan Raya Lontar pada 15-16 dan 19-20 Agustus 2023. (ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs