Jumat, 22 November 2024

Teknis yang akan Dijalankan Dishub Surabaya untuk Mengurangi Polusi Udara

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sejumlah teknis untuk mengurangi polusi udara termasuk kepadatan kendaraan di Kota Surabaya terus diterapkan.

Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyebut, selain kampanye ajakan masyarakat beralih ke transportasi umum, dua teknis lain rencana akan dijalankan.

Pertama, mengatur durasi traffic light untuk memperpendek atau mengurangi antrean kendaraan.

“Iya (diterapkan) Oktober. Belum (masih menunggu) pihak ketiga. Pasti melalui pengadaan barang jasa,” jelas Tundjung, Kamis (21/9/2023).

Rencananya akan diujicoba di beberapa titik persimpangan yang dinilai krusial atau sangat padat.

“Yang di Dolog karena ada perlintasan kereta api. Kalau di Raya Darmo lebih teratur. Rel kereta itu memengaruhi kelancaran (lalu lintas). Permukaan rel juga tidak rata, sehingga orang mengurangi kecepatan ketika melintas,” terangnya.

Harapannya tidak ada lagi antrean kendaraan memanjang di persimpangan traffic light.

“Kira-kira sisi mana dulu yang dapat piroritas. Dengan kita memanjangkan (durasi lampu) hijau di satu kaki simpang menimbulkan merah di kaki lain. Itu harus konekting dengan sistem lalu lintas ini lagi coba komunikasikan kamera dengan itu,” jelasnya.

Mekanisme kedua, akan ada sensor yang memprioritaskan bus umum. Tujuannya masyarakat yang naik angkutan umum akan lebih cepat melintas di traffic light tanpa harus antre saat pakai kendaraan pribadi.

“Bus priority. Jadi intinya mendeteksi mana bus yang akan mendekati simpang akan memberi waktu hijau. Intinya gak bus saja, tapi lainnya sebelah-sebelahnya juga ikut hijau juga. Sudah uji coba, masih perlu penyempurnaan,” bebernya.

Meski ada dua rencana itu, lanjut Tundjung tetap lebih efektif berpindah menggunakan transportasi publik dari pada kendaraan pribadi.

“Kalau beralih ke transprotasi umum memang harus. Naik mobil sepuluh, dibanding naik bus satu ya banyakan mobil sepuluh. Intinya bahwa, angkutan umum harus didorong menggunakan itu. Kalau dikombinasi dengan (rencana) mengurangi antrean. Dua-duanya jalan harapannya lebih baik,” tandasnya. (lta/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs