Jumat, 22 November 2024

TAR Dalam Rokok Jadi Salah Satu Penyebab Utama Masalah Kesehatan Gusi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi- Rokok. Foto: Pixabay

Dr. Amaliya, Peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad), mengatakan bahwa TAR pada rokok adalah salah satu penyebab utama dari masalah kesehatan gusi.

Melansir Antara, Amaliya menjelaskan hasil penelitiannya terkait dengan respons gusi pada pengguna vape dan perokok. Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Selasa (11/7/2023),

“Kesimpulannya bukan nikotin yang mempersempit pembuluh darah pada gusi dan menutupi tanda klinis peradangan yang normal. Melainkan disebabkan oleh TAR atau kandungan lain dari rokok,” ujar Amaliya.

Amaliya menjelaskan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, bagi pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi pada para pengguna produk tembakau alternatif yang telah beralih dari rokok dibandingkan dengan perokok dan bukan perokok.

“Penelitian ini bertujuan untuk mengamati respons gusi yang dinilai dari derajat peradangan gusi, yang merupakan tanda awal dari pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi selama percobaan gingivitis (peradangan gusi) pada pengguna produk tembakau alternatif dibandingkan perokok dan bukan perokok,” ujar Amaliya.

Amaliya menjelaskan gingivitis adalah mekanisme pertahanan dalam merespons plak bakteri yang menempel di permukaan gigi.

Penelitian ini melibatkan 15 peserta berusia 18-55 tahun yang dibagi ke dalam tiga kriteria dengan distribusi gender tidak merata.

Kriteria pertama adalah perokok dengan masa konsumsi rokok minimal satu tahun.

Kriteria kedua adalah pengguna produk tembakau alternatif, yang telah beralih dari rokok dengan masa penggunaan minimal satu tahun.

Kriteria ketiga adalah bukan perokok. Selama fase gingivitis eksperimental, peserta diinstruksikan untuk tidak menyikat gigi selama 21 hari. Tujuannya untuk melihat sejauh mana gusi merespons bakteri.

“Ada temuan menarik dari penelitian kami, yakni pengguna produk tembakau alternatif yang telah beralih dari rokok menunjukkan respons yang baik terhadap akumulasi plak atau infeksi bakteri dengan tingkat peradangan gusi seperti yang dialami non-perokok,” tutur Amaliya.

Dari penelitian tersebut juga mengungkapkan fakta baru bahwa nikotin yang selama ini sering dianggap sebagai penyebab utama gangguan pertahanan gusi yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah.

Namun, hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengguna rokok elektrik dengan cairan e-liquid, yang mengandung nikotin, tidak menyebabkan masalah kesehatan pada gusi.

Dalam kesempatan yang sama, Konstantinos Farsalinos, Peneliti Senior University of Patras dan School of Public Health-University of West Attica di Yunani, mengatakan ada banyak prasangka buruk terhadap nikotin.

Kondisi tersebut menyebabkan minimnya minat ilmuwan meneliti nikotin. Menurut dia, nikotin bisa menjadi bidang yang sangat menarik untuk diteliti sebagai terapeutik untuk membantu proses penyembuhan pasien.

“Prospeknya ada. Persepsi tentang nikotin akan berubah jika efeknya terhadap penyakit Alzheimer dan demensia ditemukan, terutama untuk pencegahan primer,” jelas Farsalinos. (ant/dvn/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs