Jumat, 22 November 2024

Tahu dari Facebook, 87 Pekerja Migran Indonesia Ilegal Gagal Berangkat

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Benny Rhamdani Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) saat berbincang dengan para korban, Sabtu (28/1/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI berhasil mencegah keberangkatan 87 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur.

Puluhan korban itu rencananya berangkat ke Arab Saudi, Timur Tengah pada shubuh tadi. Namun dapat dicegah, dan langsung diamankan ke Balai Pelayanan Pelindungan PMI (BP3MI) Jatim, di Bendul Merisi Surabaya.

Berdasarkan pantauan suarasurabaya.net, mereka tiba ke BP3MI sekitar pukul 14.00 WIB siang. Mereka dibawa dari Bandara menggunakan minbus dan juga bus.

Siang tadi, cuaca di Surabaya hujan deras. Ketika turun dari kendaraan, para korban harus menerobos hujan sambil menenteng sejumlah tas. Mereka diarahkan untuk masuk ke sebuah ruangan.

Himawan Estu Bagijo Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur menjelaskan kalau pengungkapan ini merupakan kerja sama antara Kemnaker dengan berbagai pihak, termasuk Disnakertrans Jatim.

“87 tenaga kerja ini akan diselundupkan ke luar negeri, seluruhnya perempuan dan dapat dicekal di Juanda hari ini,” ucap Himawan, Sabtu (28/1/2023).

Keberangkatan 87 orang ini dilakukan secara ilegal. Artinya tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah, di mana oknum yang menaungi mereka telah melakukan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Para korban ini tidak hanya berasal dari Jawa Timur, namun dari seluruh Indonesia. Terbanyak dari Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Himawan Estu Bagijo Kepala Disnakertrans Jatim (kiri) dan Benny Rhamdani Kepala BP2MI (tengah) saat menyampaikan keterangan pengungkapan PMI ilegal, Sabtu (28/1/2023). Foto: Wildan suarasurabata.net

Tadi, salah satu warga dari Jatim yang keberatan disebut namanya mengaku bahwa dirinya mendapat informasi lowongan kerja jadi PMI itu dari media sosial Facebook.

“Tahu dari Facebook, ada lowongan kerja jadi asisten rumah tangga di Arab Saudi. Bayarannya sekitar 1.200 riyal,” ucapnya.

Dia mengaku sempat diajak oleh oknum yang merekrutnya untuk pergi ke Jakarta pada Desember 2022. Korban tersebut tidak merinci ada kegiatan apa saja selama di Jakarta.

Dia hanya mengaku bahwa ada spesifikasi kemampuan tertentu sebelum direkrut, contohnya bisa Bahasa Arab. Hari ini merupakan jadwal keberangkatannya ke negara tujuan. “Tadi mau berangkat dari Bandara shubuh,” imbuhnya.

Sementara itu, Benny Rhamdani Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menegaskan bahwa perekerutan PMI secara ilegal ini merupakan ulah mafia yang harus ditindak.

Bahkan, dirinya mengungkap kalau praktik pengiriman PMI ilegal ini ada keterlibatan oknum ASN. Benny mengaku tidak segan-segan untuk memecat anggotanya yang ketahuan terlibat dalam kasus ini.

“Ini sindikat mafia, seolah gak tersentuh karena dibacking oknum yang punya kekuasaan,” jelasnya.

Benny menegaskan kalau warga Indonesia yang terlibat PMI ilegal bakal rentan terkena eksploitasi, tindak kekerasan, dan pelecehan. Sebab mereka lemah dalam perlindungan secara hukum.

Usai mengamankan puluhan orang itu, pihak Kemnaker bakal meneruskan temuan ini dengan membuat laporan ke Polda Jawa Timur. Mereka akan menyerahkan barang bukti seperti paspor dan lain sebagainya.

Sedangkan para korban akan diberi perlindungan. Untuk sementara waktu, mereka ditempatkan di shelter milik Disnakertrans Jatim.

Pihak Disnekertrans Jatim akan berkoordinasi dengan Disnakertrans wilayah masing-masing untuk memulangkan kepulangan para korban.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs