Jumat, 22 November 2024

Sultan HB X: Merapi Tidak akan Meletus Hebat seperti Dulu

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Dok/ Humas MPR

Sri Sultan Hamengku Buwono X Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan, Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah (Jateng) tidak akan meletus seperti yang terjadi pada 2010.

Enggak akan meletus seperti dulu,” katanya di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Sabtu (11/3/2023) seperti dikutip Antara.

Menurutnya, pola erupsi pada gunung api aktif itu mengalami perubahan dibandingkan saat erupsi besar beberapa tahun silam.

“Sudah berbeda wong sudah sepuluh tahun lebih. Biasanya kan empat tahun meletus,” ujar Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X.

Bagi Sultan, awan panas guguran yang keluar dari Gunung Merapi kali ini justru memiliki manfaat menambal lahan-lahan berlubang atau rusak di sekitar gunung itu akibat aktivitas tambang pasir.

Meski membutuhkan waktu yang cukup lama, dia meyakini aktivitas vulkanik Merapi akan berhenti dengan sendirinya.

“Yang penting ngebaki (memenuhi) yang dirusak karena ditambang, itu saja. Nanti kalau lubang-lubang itu sudah tertutup berhenti sendiri. Memang itu perlu waktu lama karena tidak hanya di atas, yang di bawah juga berlubang,” katanya.

Terkait jarak luncur awan panas guguran Merapi yang mencapai maksimal empat kilometer, Gubernur DIY meminta masyarakat tidak perlu panik.

“Sekarang memang harus keluar, ya memang nyembur. Tapi, kan hanya satu kilometer, dua kilometer karena yang ditambang di sekitar situ,” ucap Raja Keraton Yogyakarta.

Brdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Sabtu, mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran 29 kali ke arah barat yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur maksimum empat kilometer.

Agus Budi Santoso Kepala BPPTKG menyebut, hujan abu tipis akibat erupsi Merapi terjadi di sektor barat laut-utara, dengan intensitas bervariasi yang di antaranya mencapai Kota Magelang, Jateng.

Sebaran abu vulkanik juga dilaporkan menjangkau hingga Kabupaten Wonosobo, Jateng atau mencapai 33 km dari puncak Merapi.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, karena potensi keluarnya magma dari dalam gunung api itu masih tinggi.

Meski meminta masyarakat tetap waspada, Agus optimistis aktivitas erupsi efusif berupa luncuran awan panas guguran itu tidak akan sampai ke permukiman warga di sekitar Gunung Merapi.

“Jarak luncur ke arah barat daya maksimal tujuh kilometer, sementara yang kami ketahui permukiman penduduk di arah Kali Krasak sampai delapan kilometer,” kata Agus Budi.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs