Jumat, 22 November 2024

Siswi SMP Surabaya Hamil 5 Bulan Usai Diperkosa, Baru Mengaku Saat Lebaran

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi Pemerkosaan. Foto: suarasurabaya.net

Seorang siswi SMP Negeri di Surabaya, hamil lima bulan usai diperkosa dua pemuda sambil dicekoki minuman keras (miras). Peristiwa itu baru diakui korban ke orang tua saat momen Lebaran 2023.

Laporan itu diterima Imam Syafi’i anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya. Dewi, nama korban yang disamarkan, mengalami pemerkosaan Desember 2022 lalu.

Peristiwa itu terbongkar usai ibu Dewi curiga dengan gerak-gerik putri sulungnya menyerupai orang hamil. Hingga akhirnya Dewi mengakui.

Imam menyebut, kasus itu langsung dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, Selasa (25/4/2023) malam.

“Hari ini korban divisum di RS Bhayangkara Polda Jatim (Jawa Timur). Setelah itu korban langsung opname di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, karena kondisi kesehatannya menurun,” kata Imam, Rabu (26/4/2023).

Kasus itu, lanjutnya, sudah dikoordinasikan dengan Ida Widayati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Surabaya karena korban mengalami trauma berat.

“Alhamdulillah Bu Ida langsung respon cepat. Timnya sudah bertemu dan berdialog dengan korban,” papar Imam.

Dari keterangan keluarga, Dewi yang kini masih duduk dibangku kelas dua SMP merupakan wanita pendiam. Dia lebih banyak berada dalam rumah.

Sementara kronologi kejadian, Dewi diajak tetangga membeli makanan. Namun saat pulang, diajak mampir di rumah salah satu pemuda kampung dekat rumah Dewi.

Di dalam, sudah ada pesta miras dan Dewi dipaksa ikut minum sebelum akhirnya diperkosa.

“Di dalam rumah sudah ada tiga pemuda sedang pesta miras. Dewi Dipaksa ikut minum. Karena tidak pernah minum, kepala Dewi langsung pusing. Saat itulah, dua dari tiga pemuda tersebut menistakan Dewi,” tuturnya.

Kejadian itu tak hanya memukul batin Dewi, tapi juga keluarganya. Bapaknya hanya pekerja serabutan, sementara ibunya pengamen yang harus menghidupi Dewi putri sulungnya dan kedua adik Dewi.

Imam minta Pemkot (Pemerintah Kota) Surabaya mengobati kesehatan fisik dan psikis Dewi. Termasuk mendesak polisi segera menangkap pelaku.

“Ketiga, tidak bisa ditawar lagi, polisi dan Satpol PP harus serius memberantas peredaran minuman beralkohol ilegal. Terutama di dekat perkampungan. Sudah terbukti banyak mudaratnya. Sama sekali tidak ada kebaikannya,” tutupnya.

Terkait kelanjutan laporan, Ipda Tri Wulandari Kasubnit PPA Polrestabes Surabaya belum merespons saat dihubungi suarasurabaya.net.(lta/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs