Jumat, 22 November 2024

Siswi SD Gresik yang Buta Diperiksa Dokter Mata untuk Data Pembanding

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Abdul Malik pengacara korban (baju putih) waktu ditemui di Eye Clinic Surabaya, Jumat (22/9/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net Abdul Malik pengacara korban (baju putih) waktu ditemui di Eye Clinic Surabaya, Jumat (22/9/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Korban berinisial SAH (8) siswi SD di Menganti Gresik yang hampir buta diduga dicolok tusuk bakso kembali melakukan pemeriksaan mata di Surabaya Eye Clinic, Surabaya guna menjadi data pembanding kepada polisi.

Abdul Malik pengacara korban mengutarakan pemeriksaan hari ini juga dilakukan karena korban mengalami keluhan gatal di bagian mata kanannya.

“Kemarin anak korban, matanya gatal. Keluarga mengatakan ke kami. Masak anak gatal enggak diperiksakan, hari ini ditangani dokter mata,” kata Malik, Jumat (22/9/2023).

Pemeriksaan ke dokter spesialis mata ini juga dilakukan pihak pengacara karena keluarga korban mengaku belum diberikan hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dari RS PHC Surabaya.

“Belum dikasih tahu, yang dikasih tahu kan media kemarin (waktu jumpa pers di Mapolres Gresik), katanya kabur, kaburnya itu kabur apa,” ucapnya.

Melalui pemeriksaan in orang tua korban berharap bisa mengetahui kondisi terbaru mata SAH.

Kata Malik diagnosa dokter hari ini bakal diserahkan ke Polres Gresik sebagai data pembanding dari hasil pemeriksaan yang diungkap waktu konferensi pers di Mapolres Gresik kemarin.

“Nanti kami akan berikan kepada penyidik untuk pembanding. Karena penyidiknya sudah bagus dari lidik menjadi penyidikan, sudah naik,” katanya.

Sementara soal kondisi SAH, Malik menyebut, mata kanan korban hingga kini masih belum bisa melihat objek di depannya dengan jelas. Sementara mata kirinya normal.

“Kalau matanya, kalau kita kasih ini (benda di depannya) dia gak ngerti. Tapi kalau mata kiri dia tahu ini (benda di depannya). Mudah-mudahan nanti sehat,” ucapnya.

Sebagai pengacara, Malik meminta penyidik Polres Gresik bisa mengungkap kasus ini hingga terang benderang.

Sebelumnya dr Bambang Tohariyanto Dokter Spesialis Mata RSUD Ibnu Sina Gresik mengatakan berdasarkan pemeriksaan, mata SAH memang mengalami penurunan pengelihatan.

“Hasil pemeriksaan di mata kanan korban kami periksa, hasilnya memang betul terjadi penurunan penglihatan,” kata Bambang di Mapolres Gresik, Kamis (21/9/2023).

Tapi berdasarkan hasil pemeriksaan MRI dan pengecekan fisik makro, dokter tidak menemukan luka atau bekas darah pada mata kanan SAH.

“Dan hasil dari pemeriksaan fisik makro, tidak kami temukan kelainan apapun. Kemudian melakukan pemeriksaan MRI, dapat kami lihat hasilnya tidak dikatakan kelainan apapun, bekas darah ataupun adanya kelainan,” jelasnya.

Untuk diketahui berdasarkan data polisi, peristiwa yang menimpa SAH ini terjadi waktu korban menyaksikan lomba 17 Agustusan di sekolahnya pada Senin (7/8/2023).

Kemudian SAH dipanggil dan ditarik oleh anak laki-laki ke sebuah lorong antara ruang guru dan gerbang timur sekolahnya. Dia dimintai uang, namun korban tak memberinya.

Pelaku kemudian mengambil tusukan bakso di lantai, dan menusuk mata kanan korban sebelum akhirnya lari. Atas kejadian tersebut korban disebut mengalami penurunan pengelihatan.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs